Dana Bantuan Banjir Mencuat di Reses Yanti Kumendong

MANADO14 Dilihat
Reses Yanti Kumendong

Manadosiana.net, Manado – Anggota komisi IV DPRD Kota Manado, Yanti Kumendong menggelar masa reses pertamanya semenjak menjadi anggota dewan periode 2019-2014, Jumat (6/12/2019) di Kelurahan Perkamil, lingkungan III.

Dalam reses Yanti Kumendong turut didampingi Wakil Ketua DPRD Manado, Adrey Laikun, dan anggota Franciska Kolanus. Bahkan turut hadir, Camat Paal II, Glenn Kowaas.

Dikesempatan itu, Yanti Kumendong yang merupakan politisi dapil Tikala-Pall II mengajak masyarakat yang hadir untuk memberikan masukan ataupun persoalan yang ada di Kelurahan.

“Jangan takut untuk menyampaikan aspirasi. Karena reses merupakan agenda wakil rakyat yang diluar kantor untuk turun ke masyarakat di dapilnya guna menjaring aspirasi,” kata Yanti Kumendong.

Adapun berbagai persoalan yang disampaikan masyarakat. Pertama, Bapak Yohanes Kende dari kelurahan Perkamil, lingkungan II yang mengeluhkan dana bantuan banjir tahun 2014 belum seutuhnya diterima masyarakat. Termasuk dirinya tidak menerima. Untuk itu dia menuding pemerintah tidak adil.

Kedua, Agustina Paparang meminta bantuan penerangan, air bersih dan jalan di daerah rumah relokasi Pandu. Dia pun menanyakan dana lansia.

Ketiga, ibu Rinita Sirin warga Kelurahan Perkamil, Lingkungan I, mengeluh soal uang komite yang dipungut di sekolah. Pasalnya uang komite Rp 150.000 perbulan. Uang ijazah pun harus bayar. Guru pindah pun harus kumpul uang.

Sekcam Paal II, Richard Mantik menjelaskan, soal bantuan dana banjir tahun 2014 Pemerintah Kota Manado lewat tingkat kecamatan dan kelurahan telah berusaha mendata masyarakat yang terkena bencana. Selanjutnya data tersebut dimasukkan di BPBD untuk ditindaklanjuti sebagai instansi terkait.

“Jadi saya rasa semua telah tersalurkan. Kalaupun ada kesalahan mohon jangan salahkan kepala lingkungan. Karena mereka tidak salah, begitu pun saya. Karena untuk teknik keputusan bukan pada kita. Jadi mohon maaf,” ujarnya.

Sementara Yanti Kumendong menambahkan, walaupun dinas PUPR tidak hadir. Namun tetap aspirasi akan disampaikan ke dinas terkait.

“Nah untuk dana lansia jangan kuatir karena sebelum tanggal 22 akan segera cair. Pun bantuan lampu akan segera akan dipasang direkolasi Pandu. Air juga sudah mulai jalan disana. Jadi masyarakat yang menerima bantuan rumah di pandu harus ditinggali,” ujarnya sambil menambahkan untuk soal uang komite di SMA itu wilayah Pemerintah Provinsi Sulut.

(Anes Tumengkol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *