Cristy Masengie Serap Aspirasi Warga Sario di Reses Pertamanya

MANADO19 Dilihat
Cristy Masengie

Manadosiana.net, Manado – Anggota Komisi I DPRD Kota Manado, Lukresia Cristy V Masengie menggelar masa reses II tahun 2019 di kelurahan Sario Kotabaru, Lingkungan II, Sabtu (7/12/2019).

Dikesempatan itu, Cristy Masengi mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang boleh hadir dan sudah membantunya di pileg lalu.

“Selamat datang buat masyarakat untuk mengikuti reses pertama saya. Perlu diketahui reses wajib dilakukan setiap anggota dewan karena telah dijadwalkan dalam rapat Bamus DPRD Kota Manado,” kata Cristy Masengi.

Cristy sapaan akrabnya menjelaskan, reses merupakan kegiatan anggota dewan diluar gedung untuk menyerap aspirasi masyarakat disetiap dapil masing-masing.

Reses Cristy Masengie

Sementara, berbagai persoalan mulai disampaikan kepada Srikandi partai PDI-P dapil Sario Malalayang itu. Pertama, Jimmy Monica mempertanyakan sulitnya pengurusan akte perkawinan yang dulu semua bisa dilakukan di Gereja dan sekarang tidak lagi.

Selanjutnya, Nova Watulende mengeluhkan sulitnya membuat e-KTP. Sedangakn Lusie Kaligis berharap sampah di saluran air yang tembus di kantor DPRD Provinsi Sulut lama tidak pernah diangkat dan sudah dangkal sehingga wajib keruk.

Pun, Marten Panglupia mempertanyakan belum tersalurnya dana bantuan lansia. Terakhir Mona Kaligis mempersoalkan sampah di lingkungannya sudah tidak angkat selama dua Minggu.

Sementara, perwakilan dari Disdukcapil Manado yang hadir turut menjelaskan, tentang pengurusan akte perkawinan. Menurutnya, sekarang memiliki aturan baru untuk pengurusannya, semua sudah di kantor Disdukcapil tidak lagi di Gereja.

“Hanya kadang ada masyarakat meminta tolong untuk dicacat di Gereja. Namun kami tegaskan sekarang tidak lagi,” jelasnya.

Cristy Masengi pun menjawab pertanyaan satu persatu dari masyarakat. Menurutnya, soal KTP memang blanko di setiap daerah hanya disediakan 500 saja. Karena itu pemerintah mengutamakan pemula.

“Sehingga tidak perlu dipersalahkan Disdukcapil. Sedangkan untuk saluran penuh sampah, saya harap kiranya kita boleh sama-sama menjaga kebersihan agar tidak terjadi banjir dan nantinya kita akan turun lapangan guna melihat titik-titik mana yang jadi penumpukan sampah,” katanya.

“Tetapi soal air bersih saya tampung dulu untuk dikonsultasikan di dinas terkait ya.
Sementara sampah yang tidak diangkat nanti kita sampaikan ke camat dan kita sendiri akan turun lapangan juga. Intinya semua aspirasi telah saya catat untuk disampaikan ke eksekutif. Dan selanjutnya akan saya kawal untuk di perjuangkan,” ujarnya.

(Anes Tumengkol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *