Sherly Tjanggulung Kritik BPBD Sulut Soal Minim Koordinasi

POLITIK19 Dilihat

Manadosiana.net, MANADO – Anggota Komisi III bidang Pembangunan DPRD Sulut Sherly Tjanggulung sangat menyayangkan sikap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara yang terbilang minim koordinasi dengan legislator dapil Nusa Utara saat memberikan bantuan. Akibatnya, banyak bantuan yang tidak tepat tersalur.

 

Hal itu dikatakannya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Sulut dengan BPBD Provinsi Sulut yang di hadiri langsung Kepala Badan Joy Oroh.Selasa (05/07/22) di Ruang rapat komisi III.

 

Politisi Partai NasDem ini sangat kecewa dengan sikap BPBD Provinsi Sulawesi Utara soal bantuan-bantuan bencana di daerah pemilihannya Nusa Utara.

 

“Saya dengar ada bantuan yang diserahkan. Tapi tanpa komunikasi dengan kami anggota DPRD dari dapil Nusa Utara. Bukan hanya saya, tapi juga ada pak Tonny Supit dan Ronald Sampel bahkan ketua Dewan  yang semua kami adalah anggota Komisi III yang bermitra dengan BPBD,” ungkap Tjanggulung.

 

Menurut dia, banyak pertanyaan warga soal bantuan bencana yang tidak tersalurkan baik.

 

“Warga mengira, ini anggota dewan hanya stor muka saat bencana. Tapi bantuan tidak pernah datang,” sindirnya.

 

Ia pun berharap BPBD Provinsi Sulut melakukan komunikasi dan koordinasi saat turun ke daerah-daerah yang menjadi korban bencana.

 

Menanggapi hal tersebut Kepala BPBD Provinsi Joy Oroh membeberkan ketersedian logistik yang diakuinya sangat minim.

 

“Untuk stok logistik kami di BPBD Sulawesi Utara sampai dengan bulan ini, yang dari APBD tinggal ada teh dan gula. Untuk bantuan sisa dari BNPB tinggal perlengkapan keluarga 18 buah, sandang dua buah, perlengkapan sekolah 14 buah, kemudian tikar anyaman tinggal 4 buah. Itu stok yang ada di gudang,” ungkap Oroh.

 

“Sedangkan untuk APBD, sementara pengadaan tahun ini sebesar Rp 150 juta untuk anggara logistik kita di tahun 2022 ini. Di antaranya matras 100 buah, selimut 200 buah, tikar 100 buah,” tambah dia lagi.

 

Oroh mengakui bahwa jika pihaknya kelabakan memberikan bantuan jika ada bencana besar di kepulauan.

 

“Kita berupaya setiap kejadian bencana biasa, pak Sekprov langsung WA masing-masing SKPD kirim bantuan ke BPBD. Terutama makanan siap saji dan minuman. Itu yang kita bawa,” singkatnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *