Keluarga Korban Pembunuhan Melapor ke Polda Sulut, Mengeluh Penanganan Penyidik Polresta Manado Tidak Transparan

HEADLINE, HUKUM23 Dilihat

MANADO – Keluarga korban pembunuhan driver ojek online (ojol) bernama Charles Valencio Rambi (19) di Taman Kesatuan Bangsa, Kota Manado, mendatangi Mapolda Sulut, Senin (17/7).

Mereka yang datang beserta kuasa hukumnya itu, menuntut keadilan atas kasus yang menimpa anak sulung mereka yang tewas ditikam pada 31 Maret 2023 silam.

Keluarga mengeluh dan kurang puas dengan penanganan kasus dari penyidik Polresta Manado yang terkesan tidak transparan.

“Jadi kami ke Polda Sulut untuk membuat laporan baru terkait kasus pembunuhan terhadap anak kami, agar kasus ini bisa diusut kembali,” kata Richard Rambi, ayah dari Kiven kepada media, Senin (17/07) di Polda Sulut.

Diungkapkan Richard Rambi yang didampingi kuasa hukum, keluarga masih kurang puas dan merasa tidak adil dengan penanganan pihak penyidik Polresta Manado.

“Dimana ada tiga terduga pelaku yang seharusnya mendapat hukuman, namun hanya satu terduga pelaku yang di proses hingga persidangan, sementara dua lainnya hanya dijadikan saksi dan dibebaskan. Padahal dua terduga pelaku turut serta membantu dan salah satunya merupakan otak pembunuhan,” kata Richard.

Dikatakannya, sejak insiden yang menghilangkan nyawa dari putra mereka tersebut, pihak keluarga juga tidak dilibatkan dalam gelar perkara yang dilakukan penyidik Polresta Manado.

“Kami nanti menerima informasi pemberitahuan saat sudah akan masuk tahap persidangan,” tutur Richard Rambi.

Sementara itu, Kuasa Hukum keluarga, Ahmad Daud SH dan Yusup Kaury SH MH menambahkan, keluarga sangat kecewa dan merasa ada yang janggal dengan kinerja penyidik di Polresta Manado, sehingga keluarga telah memasukan laporan ke Direktorat Kriminal Umum Polda Sulut.

“Intinya keluarga sangat berharap kasus ini bisa diusut kembali, hingga kedua terduga pelaku bisa di proses hukum sebagaimana salah satu pelaku lainnya. Kami juga akan melakukan segala upaya hukum lainnya, seperti melaporkan kasus tersebut ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas),” tukas Ahmad Daud.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Iis Kristian ketika dihubungi mengatakan belum menerima data laporan tersebut.

“(Laporan) belum masuk ke saya. Besok nanti saya cek,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *