Anggota DPD RI Maya Rumantir Minta Pemerintah APBD-kan Anggaran Pelatihan CPMI

NEWS101 Dilihat

Manadosiana.net, MANADO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Maya Rumantir, melaksanakan serap aspirasi atau reses. Reses kali ini, srikandi asal Sulawesi Utara ini mengunjungi Kantor Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia atau BP2MI di Manado, Selasa (25/10).

Anggota Komite III DPD RI ini tiba di kantor BP2MI sekitar pukul 16:00 WITA. Maya disambut Kepala BP2MI Hendra Makalalag. Setiba di Kantor BP2MI, Maya langsung melaksanakan dialog bersama jajaran BP2MI.

“Agenda reses kali ini saya mengunjungi kantor BP2MI, untuk menyerap aspirasi dan mengintervensi data-data Terkait ketenagaketjaan. Sudah bayak yang saya serap aspirasi di sini (BP2MI), dan akan dilanjutkan ke tingkat pusat,” kata Senator Maya, usai melakukan dialog di Kantor BP2MI, Selasa (25/10) sore.

Anggota Komite III DPD RI Maya Rumantir foto bersama Kepala bersama jajaran di BP2MI Manado.(Foto: Istimewa).

Supaya pemerintah menyediakan fasilitas pelatihan serta anggaran yang bersumber dari APBD untuk biaya pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia atau disingkat CPMI.

“Supaya mereka (CPMI) tidak diberatkan dari biaya sendiri,  melainkan dari biaya pemerintah melalui APBD,”

Sementara Kepala BP2MI bangga atas kunjungan dalam rangka reses dari Senator Maya Rumantir. Kata dia, dalam dialog, dirinya menyampaikan, saat ini sudah ada tujuh Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara yang telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan BP2MI.

Ketujuh Kabupaten dan Kota ini kata Makalalag, sudah menata anggaran lewat APBD Tahun 2022 untuk biaya pelatihan dan pendidikan CPMI.

“Sampai hari ini sudah ada tujuh kabupaten dan kota di sulawesi utara, yang telah menandatangani MOU dengan BP2MI,  yang kemudian bersedia mengalokasikan APBD 2022 untuk biaya pendidikan dan pelatihan bagi para CPMI,” kata Malalag kembali.

Adapun tujuh Kabupaten dan Kota yang telah MOU dengan BP2MI adalah Kepulauan Talaud, Sangihe Tomohon, Bitung, Manado, Minahasa Utara dan Minahasa. Jumlah CPMI yang sudah mendaftarkan diri kata dia sebanyak 498 orang. 498 CPMI ini menurut Makalalag, rencananya akan diberangkatkan ke Jepang pada bulan Agustu tahun 2022 mendatang.

“Kalau efektif berjalan mulai januari, rencana kami CPMI ini akan diberangkatkan pada bulan Agustus tahun 2022. Mereka akan diberangkatkan ke Jepang program Specialized Skilled Worker (SSW),” kata Makalalag kembali.

 

Diketahui SSW dibuka untuk bekerja di 14 sektor yaitu:

 

1. care worker

 

2. building cleaning management

 

3. machine parts & tooling

 

4. industrial machinery industry

 

5. electric, electronics and information industries

 

6. construction industry

 

7. shipbuilding and ship machinery industry

 

8. automobile repair and maintenance

 

9. aviation industry

 

10. accommodation industry

 

11. agriculture

 

12. fishery and aquaculture

 

13. manufacture of food and beverages

 

14. food service industry.

Komentar