Manadosiana.net – Di Sulawesi Utara (Sulut) tidak banyak ilmuwan yang mampu berkiprah di tingkat nasional bahkan di internasional. Hanya beberapa dari mereka yang bisa mendapatkan kesempatan itu.
Nama Ferry Daud Liando adalah salah satunya. Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) itu tak hanya bisa mencatatkan namanya di daerah Nyiur Melambai.
Di Indonesia, Liando sudah dikenal sebagi salah satu dosen yang secara khusus concern dalam bidang kepemiluan.
Sejak mahasiswa, dirinya sudah aktif bergelut dalam dunia demokrasi dan dunia itu terus digelutinya hingga kini. Saat mahasisiwa Ia aktif membaca dan mendalami pemikiran para ahli-ahli politik dalam buku-buku pelajaran, seperti Prof Dr Ramlan Surbakti dan Prof Dr Syamsudin Haris.
Namun, siapa sangka jika saat ini, Liando telah beberapa kali ada di forum yang sama, memberikan ceramah dalam satu forum di tingkat nasional. Bahkan pernah terlibat secara bersama-sama dalam pembuatan kajian ilmiah.
Di tahun 2016, dirinya dipercayakan menyusun draft naskah akademik RUU Pemilu bersama Prof Ramlan Surbakti dan di tahun sebelumnya pernah terlibat dalam penyusunan evaluasi pemilu 2014 bersama Prof Syamsudin Haris.
Peristiwa itu tentu menjadi sejarah dan menjadi kenangannya. Dalam kaitan dengan pengembangan sumber daya, Liando bersama sejumlah dosen yang berasal dari UI, UGM, Unair, Andalas dan beberpa kampus lain menginisiasi bersama KPU RI membentuk Konsorsium Pendidiakan S2 Tata Kelola Pemilu. Dan saat ini, dirinya menjabat Ketua minat program Tata Kelola Pemilu Pascasarjana Unsrat.
Liando pun hingga kini masih tercatat sebagai editor untuk jurnal Electoral Governance terbitan KPU RI.
Di Bawaslu, Suami dari Lingkan Easter Tulung itu pernah ditunjuk sebagai tim juri Debat Hukum Pemilu bersama nama-nama besar lainnya, seperti Prof Dr Ziti Suhro (LIPI), Prof Dr Muhamad (Ketua DKPP RI), Dr Bambang Eka Cahya Widodo (Ketua Bawaslu RI 2008-2012) dan nama-nama besar lainnya.
Diakhir tahun 2019, Liando menulis buku dengan judul Tata Kelola Pemilu di Indonesia bersama para ahli pemilu di Indonesia seperti, Titi Anggraini, Ferry Rizky Kurniansyah, Aditya Perdana, Mada Sukmajati, Kris Nugroho dan Benget Silitonga.
Pada saat seleksi calon anggota KPU dan Bawaslu RI tahun 2017, tim seleksi mempercayakannya menjadi tim pakar penilai makalah peserta seleksi bersama sejumlah ahli, seperi Prof Dr Kacung Marijan, DR J Kristiadi, Didik Supriyanto, Dr Sri Nuryanti, dan lain-lain.
Keseriusannya dalam mengawal pemilu berintegritas, Ia pun pernah dipercaya sebagai Tim Pemeriksa Daerah Dewan Kehormatan Penyelenggara pemilu (DKPP) di daerahnya.
Di Kampus ditempat Ia mengabdi, selain fokus mengajar kepemiluan di S1 dan S2, Liando juga membentuk Pusat Studi Kepemiluan yang dikelola oleh Mahasiswanya.
Mantan Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Fispol Unsrat ini, giat menulis isu-isu kepemiluan, dan karya ilmiah yang ditulis fokus dalam kajian pemilu telah terbit di sejumlah jurnal. Setiap minggu Liando menjadi penulis tetap tentang pemilu, politik dan demokrasi di halaman satu, di salah satu media cetak.
Wakil Sekjen Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) itu sejak 2018 hingga sekarang, tercatat sebagai Tim Ahli Dirjen Otda Kemendagri. Pada tahun 2016, Liando menjadi satu-satunya utusan Indonesia pada program Scholarship di USA dan utusan Indonesia pada kegiatan Strengthening Environments for Civic Participation and Public Engagement di tahun 2018.
Selain menulis, Pria 46 tahun kelahiran Malola, Kumelembuai, Minahasa Selatan, aktif mengedukasi dan meberikan ceramah kepemiluan baik di tingkat nasional maupun di daerahnya. Pikirkan-pemikirannya banyak di temukan baik dalam media cetak maupun online.(*)