Inovasi Digitalisasi Ala PD Pasar Manado: Transparansi Pengelolaan yang Lebih Profesional

MANADO86 Dilihat

manadosiana.net, MANADO – Perusahan Daerah (PD) Pasar Manado terus membuat terobosan inovasi mendorong transformasi teknologi dan digital. Dibawah kepemimpinan Direktur Utama (Dirut) dr Roland Roeroe, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini siap mewujudkan lompatan besar inovasi, mendukung program Pemerintah menuju Manado Hebat berbasis inovasi.

Sebuah terobosan inovasi terbaru yang dicipatakan PD Pasar Manado adalah Parkir Digital. Hadirnya Digital Parkir ini sebagai bentuk transparan pengelolaan yang lebih profesional Perusahaan Daerah (PD), guna mencegah terjadinya konflik antar juru parkir (jukir) yang sering berebut lahan.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar dr Roland Roeroe menjelaskan, parkir digital ini telah dilaunching pertengahan bulan Oktober 2021. Hadirnya parkir digital ini adalah bagian dari inovasi PD Pasar Manado, dalam rangka transparansi dan akuntabel pengelolaan dana-dana pendapatan. Parkir digital ini adalah bagian dari kenyamanan masyarakat, serta menghilangkan pungutan-pungutan liar (Pungli) di bagian perparkiran. Adanya parkir digital ini, Masyarakat bisa mengetahui jumlah pembayaran serta berapa durasi parkirnya.

“Sebab masyarakat sekarang berhak meminta struk. Jadi setiap pengguna parkir, dengan adanya parkir digital, maka struk akan langsung keluar, dan ini akan lebih praktis pada masyarakat karena dia akan langsung mengetahui berapa tarif yang dia bayar sesuai dengan waktu kedatangan dan lamanya parkir,” ujar Roeroe, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (8/11) sore.

Dikatakannya, ini adalah bagian inovasi digitalisasi PD Pasar secara keseluruhan. Pengelolah internal kantor, perusahaan, administrasi dan keuangan, seperti iuran-iuran akan  ditata secara digital. Akan tetapi, lanjut Roeroe mengatakan, ini juga menyesuaikan dengan kondisi situasi kemampuan serta adaptasi dari pedagang dan masyarakat dalam dunia digital.

“Jadi tidak boleh teknologi masuk sementara teknologi ini merusak tatanan hubungan antar masyarakat baik pedagang dan pembeli dan lainnya, melainkan teknologi masuk ini untuk membuat lebih praktis dan lebih terbuka dan transparan, jadi harus ada efek positifnya,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Roeroe, program digitalisasi di PD Pasar ini mengejar target dari PD Pasar Manado.

“Bukan sekedar gaya-gayaan saja. Kalau hanya gaya-gayaan saja, tentunya parameter-parameternya akan menjadi kabur, tetapi ini kami laksanakan dalam rangka mengejar target-target,” katanya.

Dia bilang, saat ini digital parkir sudah diuji cobakan di beberapa titik misalnya di New Bendar 45, Jalan Siswomiharjo dengan Lembong. Dalam menghadirkan inovasi dan layanan teknologi terbaik dibutuhkan kolaborasi semua pemangku kepentingan demi kesuksesan program tersebut.

“Nantinya kalau berjalan lancar, pihak kita akan melanjutkan untuk membuka di titik-titik semisalnya di beberapa pasar tradisoonal besar seperti di Pasar Bersehati, Pinasungkulan serta titik lainnya,” kata roeroe kembali.

Sementara itu, pengawas parkir Rikardo Lomboan menjelaskan mekanisme parkir digital. Dia bilang, secara teknis, setiap pengendara yang akan keluar parkir, akan di foto pelat nomornya dan akan keluar struk pembayaran melalui mesin digital yang dipegang oleh juru parkir. Untuk jam operasional, katanya, mulai pukul 10:00 hingga 17:00 WITA.

Untuk pendapatan dari parkir digital itu, kata dia langsung disetorkan ke kantor PD Pasar bagian keuangan. Jumlah petugas pengawas parkir digital dari PD Pasar ini, dia bilang ada sebanyak 25 orang.

Adapun kendala yang dialami saat ini adalah seringnya terjadi gangguan, karena kata dia, mesin digital parkir masih menggunakan kartu GSM, yang mengandalakan signal provider. Apalagi, menurutnya, jika terjadi hujan, kinerja mesin digital parkir itu lambat.

“Portabel ini (mesin paekir digital) kendalanya adalah jaringan. Ini masih pake system jaringan, kalau ada cuaca hujan, jaringannya agak lambat,” kata Lomban.

Komentar