Reynold Wuisan Serap Aspirasi Masyarakat di Star Square Bahu Mall Pakai Kuisioner

MANADO13 Dilihat
Reses Reynold Wuisan

Manadosiana.net, Manado – Anggota Komisi II DPRD Kota Manado, Reynold Wuisan menggelar masa reses I tahun 2021 di Star Square Bahu Mall, Senin (12/4/2021).

Politisi Hanura dapil Sario Malalayang itu melaksanakan masa reses dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan masyarakat yang datang mesti memakai masker, diukur suhu tubuh, menjaga jarak, cuci tangan, dan undangan terbatas guna mencegah penyebaran covid-19.

Bahkan pelaksanaan reses tersebut dilakukan dengan waktu tidak lama, sesuai protokol kesehatan.

Untuk itu, berbagai aspirasi masyarakat pun diisi lewat kuesioner yang telah disebarkan kepada masyarakat yang hadir.

Dikesempatan itu, Lurah Bahu, Krismas Stevanus Tampi mengatakan, reses ini lain dari pada yang lain dengan dilaksanakan di Bahu Mall. Namun tetap mematuhi prokes.

“Kita tetap akan melakukan secara cepat saja, mengingat waktu. Reses ini untuk menampung aspirasi masyarakat di kelurahan bahu untuk disampaikan ke anggota dewan dengan sistem sekarang menggunakan kuisioner. Jadi ada 3 kosioner saja yang akan kita bahas dalam rangka menghemat waktu,” katanya.

Sementara itu, Yohana Mandey menanyakan soal lampu penerangan, perbaikan selokan air, dan bantuan kendaraan sampah yang ditanya lewat kuisioner tertulis.

Selanjutnya, Destira Wulandari meminta agar perbarui kembali datang penerima UMKM. Terakhir Kakek Rudi Raintung, meminta agar diperhatikan dana lansia karena dirinya hanya menerima sekali.

Lurah Tampi pun mulai menjawab pertanyaan, soal lampu memang setiap tahun ada Musrenbang selalu dibahas secara paling utama. Namun eksekusi tersebut tinggal di dinas terkait.

“Tapi kita musti juga melihat mana skala prioritas utama dari pemerintah Kota Manado. Terus sekarang terjadi pergeseran anggaran di pemerintah Kota Manado sehingga ini menjadi salah satu penyebab banyak aspirasi tidak terealisasi,” ujarnya.

“Jadi tiga pertanyaan ibu Yohana bisa jawab sekaligus. Soal kendaraan sampah memang perlu, apalagi motor sampah sudah tua. Nanti kita usulkan itu namun itu kembali lagi mana yang menjadi skala prioritas, dan soal lampu jalan sudah ada beberapa terpasang, dan mudah-mudahan terpasang lagi supaya memenuhi penerangan jalan,” ujarnya.

Tambahnya, soal UMKM ini memang pemerintah kelurahan bahu mesti mendata kembali mana yang benar-benar usaha dan tidak.

“Jadi jangan nanti ada bantuan UMKM dari pemerintah baru berbondong-bondong ke Kelurahan mengurus surat keterangan usaha tapi tetap ini juga akan disampaikan ke dinas koperasi,” terangnya.

Sedangkan dana lansia menurutnya menjadi trending topik sejak tahun lalu. Karena tidak semua terealisasi dengan baik.

“Kita hanya sesuai petunjuk. Terus dana lansia tidak ada di kelurahan. Tapi kita sudah bekerja dengan baik dengan buktinya pada beberapa tahap sudah terealisasi, walaupun tidak semua. Kita masih menunggu petunjuk. Mudah-mudahan ada titik terang dari Walikota supaya semua bisa teratasi,” terangnya.

Sedangkan Rudi menyesalkan sikap Lurah yang menjawab semua pertanyaan yang diberikan masyarakat. “Yang saya tanyakan ini ke anggota dewan bukan pak lurah. Jadi bukan pemerintah atau eksekutif yang menjawabnya.

Mendengar itu, Reynol Wuisan pun langsung mengambil pengeras suara. Menurutnya, mengingat waktu, reses untuk menerima aspirasi.

“Sebelumnya saya sudah berjalan ke setiap masyarakat untuk memberikan kuesioner supaya mengisi semua keluhan. Selanjutnya saya akan mengawal aspirasi masyarakat dengan berdasarkan,” ujar Reynold.

“Terimakasih semua masyarakat yang telah hadir dan pemerintah yang turut memfasilitasi, dan terimakasih pihak mall yang sudah menyediakan tempat. Semoga semua sehat semua,” ujarnya.

(Anes Tumengkol)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *