Manadosiana.net, MANADO – Salah satu persoalan yang disinggung oleh BPK-RI untuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara adalah, minimnya keterlibatan tenaga kerja lokal saat pekerjaan sejumlah proyek di Bumi Nyiur Melambai. Hal itu mendapat itu pun tanggapi Anggota DPRD Sulut, Agustien Kambey.
Legislator PDIP ini berpendapat, ada banyak perusahan di Sulut memakai jasa tukang dari luar Sulut.
“Ada banyak perusahaan yang memenangkan tender itu, sedikit sekali memakai tenaga kerja asal Sulut. Mereka banyak memakai tenaga kerja dari Jawa, tidak tahu mungkin lebih murah atau bagaimana,” kata Anggota Komisi III DPRD Sulut ini, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Sekretariat Daerah Provinsi Sulut, Senin (3/5), di ruang rapat paripurna.
Dirinya juga mengusulkan agar BPBJ selalu koordinasikan hal ini kepada seluruh perusahan pemenang tender agar memakai tenaga kerja lokal.
“BPBJ harus mengingatkan akan hal tersebut kepada perusahaan pemenang tender, untuk mengingat pekerja lokal,” sambungnya.
Menjawab itu, Pelaksana Harian Kepala BPBJ Provinsi Sulut, Conny Tidajoh, mengatakan pihaknya selalu menyampaikan kepada perusahaan-perusahaan untuk menggunakan tenaga kerja lokal. Sebelum proyek itu ditender, imbauan itu sudah dilayangkan.
“Agar untuk padat karya menggunakan tenaga kerja lokal. Itu kan dokumen kontrak sudah disampaikan kepada pihak perusahaan supaya sudah diketahui hal-hal apa yang harus diikuti,” kata Tidajoh.
Komentar