Selain Mabuk, Joice Worotikan Beberkan Beberapa Persoalan Ketsi

MANADO743 Dilihat

Manadosiana.net, Manado – Pnt Joice Worotikan melakukan konferensi pers terkait viral postingannya pada 1 Februari 2022 tentang Ketua Sinode (Ketsi) GMIM Mabuk pada acara peresmian Hotel di Tahuna yang pada esoknya pembukaan sidang MPL PGI.

Dalam Konperensi pers di Waroeng Kobong Selasa, (15/2/2022), Joice tidak hanya membeberkan soal Ketsi Mabuk, namun lebih dari itu. Dia menyebutkan apa yang disampaikannya tidaklah dusta melainkan komitmen sebuah integritas dengan mengutip sebuah ayat Alkitab 2 Korintus 11:31: Allah, yaitu Bapa dari Yesus, Tuhan kita, yang terpuji sampai selama-lamanya, tahu, bahwa aku tidak berdusta.

“Ini menjadi dasar teologi ketaatan iman untuk menyampaikan ya di atas ya dan tidak di atas tidak sehingga saya berani menyatakan sebuah kebenaran. Karena dalam tema (GMIM) minggu ini integritas dan pelayanan, ” kata Joice.

Dia pun menambahkan apa yang telah disampaikan merupakan benar bukan hoax. Walaupun di kalangan umum terdapat sikap pro dan kontra.

“Untuk itu saya mau memberi keterangan tambahan (tulisan) akhirnya saya memberikan konperensi pers, saya buka dalam media tidak tertutup. Karena ini jumpa pers dalam keterangan tambahan, saya akan membagikan ke teman-teman (jurnalistik) tapi saya akan membacakan, ” ujarnya.

Adapun keterangan tambahan dalam bentuk tulisan tersebut sebagai berikut.

1. Dalam ketaatan pada Tuhan Yesus yang telah menempatkan Gereja Tuhan didunia untuk mewartakan karya keselamatan dari padaNya, sudah sepatutnya GMIM harus menata dirinya baik secara institusional yang berkaitan dengan Organisasi, manajemen, sumber daya dan keuangan maupun strategi missioner sebagai gereja yang Kudus, Am dan Rasuli (Pengantar TG GMIM 2021) demi menunaikan tugas panggilannya.

2. Sebagai seorang warga GMIM yang sudah menjiwai hidup saya sejak masih dalam kandungan ibu, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan GMIM dimana Opa saya pernah sebagai Ketua Jemaat sangat lama dan saya juga pernah menjadi Penatua Remaja dan Pemuda GMIM dan saat ini juga sebagai Penatua di Kolom 9 GMIM Nazaret Matani Wil Tomohon Satu periode 2022-2026 tentu harus mampu mewujudkan amanat Yesus Kristus untuk bersekutu, bersaksi dan melayani yang berpola pada Yesus Kristus sendiro sebagai Imam. NABI, Raja, Guru dan Hamba. (Peraturan tentang Pelayan Khusus Bab I pasal 1 ayat 2, TG GMIM 2021).

3. Mengamati kondisi obyektif saat ini nampak bahwa GMIM sebagai Gereja Tuhan mulai kehilangan kewibawaan sebagai Gereja Tuhan karena sikap dan perilaku Ketua BPMS GMIM, Pdt Hein Arina yang sangat memprihatinkan dan memalukan.

4. Sebagai seorang Pelayan Khusus (Pendeta,Penatua,Diaken dan Guru Agama) maka hendaknya menampakkan sikap keteladanan ( 1 Timotius 3 ; Bab IV Ketertiban Pelayan Khusus Pasal 14 point 3 TG GMIM 2021 ;Kode Etik Pendeta GMIM).

5. Dalam Penghayatan dan Ketaatan pada Yesus Krstus Kepala Gereja dan wujud tanggung jawab sebagai seorang Warga GMIM dan Pelayan Khusus saya melihat fenomena dalam GMIM beberapa tahun terakhir ini sangat memprihatinkan secara khusus dari pola kepemimpinan yang dijalankan oleh Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina,.
Oleh sebab itu pada November 2019, saya pernah bertatap muka langsung 4 mata dengan beliau disaksikan oleh beberapa Anggota BPMS walau mereka jauh tapi dalam satu ruangan dan mengingatkan beliau akan beberapa perilaku yang tidak menunjukan keteladanan sebagal Seorang Pimpinan Gereja Besar di Indonesia (GMIM) dan memintakan untuk beliau melakukan pertobatan.

6. Dalam Perkembangan Lanjut, ternyata perilaku – perilaku ketidakpatutan sebagai seorang Ketua BPMS GMIM masih berlanjut tidak dalam menghadapi setiap persoalan yang ada menempatkan diri sebagai mediator karena sebagal Bapak dan Orang Tua GMIM tapi lebih menenpatkan diri sebagai seorang Penguasa yang otoriter daripada sebagai seorang Bapak yang mengayomi umatNya (Contoh Penyerbuan UKIT YPTK dan Pengrusakan Pintu RSB).

7. Melihat sikap dan perilaku Ketua Sinode GMIM, Pdt Heni Arina yang masih berlangsung terus dan terakhir yang begitu arogan terhadap Masalah RS Bethesda maka akhirnya saya mengirim Surat Keprihatinan dan Laporan kepada BPMS melalui Bidang APP dengan
masalah-masalah sbb:
7.1. Memiliki 3 Skandal Akademis yang harus ditelusuri akan sebenarnya berefek tidak baik dalam perkembangan Perguruan Tinggi secara Khusus di UKIT
7.2. Penyampaian Khotbah – Khotbah yang tidak baik dan sangat memalukan.
7.3.Diduga menggunakan kuasa Kegelapan
7.4. Diduga melakukan Hubungan Gelap dengan Perempuan bukan isterinya
7.5.Sering menpermalukan GMIM dalam Forum – forum Gereja Lokal, Nasional(GPI dan terakhir dengan tidak mengirim Utusan dlm Sidang MPL PGI di Tahuna)
7.6. Melakukan beberapa spt : Pelanggaran khusus Masalah RS Bethesda antara lain :
1. UU no 16 th 2001 psl 7 tentang rangkap jabatan (pejabat Direktur baru).
2. Pelanggaran UU no 16 th 2001 (dan perubahannya) tentang Yayasan:-pemindahan/pengeluaran aset(uang sentralisasi dan penarikan mobil/Camry dan Hiace); – rangkap jabatan (pengurus Yayasan dan pelaksana/direktur… sudah terjadi di RS Pancaran kasih hampir 1 th)
3. Pelanggaran UU perbankan dan Tata Gereja tentang dana talangan utk Rumah Sakit” GMIM dengan bunga 2%.

8. Secara khusus masalah Viral tentang postingan FB saya sampaikan ketika terjadi kebuntuan komunikasi maka saya memilih jalan untuk menegur secara terbuka sekalipun menerima banyak kritikan, cercaan, bahkan mungkin hinaan tapi tujuan saya hanya mengingatkan terhadap sebuah Sikap dan Perilaku Buruk yang dipertontonkan didepan publik oleh seorang Ketus Sinode GMIM yang bukan hanya mempermalukan dirinya sendiri dan gereja bahkan mempermalukan Tuhan dengan mabuk alkohol dan menyemburkan air yang diminumnya kepada orang – orang disekitarnya. Tujuan saya hanya 1 yaitu agar ada pengakuan dan kesadaran diri untuk tidak melakukan hal- hal tidak terpuji.

9. Karena 2 Minggu hingga saat ini belum ada klarifikasi langsung maupun bentuk- bentuk pelurusan terhadap postingan saya maka saya sudah melaporkan kepada Komite Kode Etik dan mereka sementara melakukan tugasnya sebagaímana yang disampaikan. Dalam postingan FB oleh Sekretaris Komite Etik, Penatua Tonny Salawaty. Kita sabar menunggu hasilnya dan tentu sesual dengan mekanisme jika terjadi persengketaan maka
sebagaimana TG GMIM 2021 dapat dibawakan untuk dibahas dalam Sidang Majelis sinode terdekat.

10. Saya menyampaikan terima kasih untuk dukungan dan doa yang diberikan oleh teman – teman dan jemaat GMIM maupun umat lainnya. Kiranya Tuhan Yesus menolong kita sekalian untuk terus mewartakan kebenaranNya apapun resiko yg harus kita hadapi. Tapi juga hendaknya kita harus menjadi teladan.

11. Secara khusus kepada teman – teman yang mungkin berbeda pandangan saya menghormati kebebasan ini dan dalam keperbedaan kita semua anak Tuhan yang harus jujur pada diri sendiri dan berani menyatakan Ya diatas Ya dan Tidak Diatas Tidak, diluar itu pekerjaan si Jahat (Matius 5 ayat 37)

12. Kepada Keluarga Besar Arina Suoth dari lubuk hati terdalam saya menyampaikan permohonan maaf jika selama ini terkesan menyusahkan tapi tidak ada niat hati untuk mendukakan hati kalian, karen tujuan saya hanya mau menjadikan Pdt Hein Arina sebagai seorang Hamba Tuhan yang memiliki keteladanan Hidup sebagai Seorang Ketua Sinode GMIM, Suami, Opa, dan Saudara bagi siapapun dan dimanapun berada.
Dalam Penuh Kasih

PNT JOICE WOROTIKAN
Filipi 1 : 21-22a “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.”

Komentar