manadosiana.net, MANADO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (SULUT), Prof. Dr. Julyeta P. A. Runtuwene, M.S., turun langsung menemui konstituennya di Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Manado dalam rangka Reses III Masa Persidangan Pertama Tahun 2025. Pertemuan yang digelar di Kelurahan Pakowa, Kecamatan Wanea, pada Senin, 1 Desember 2025, menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan yang selama ini terpendam.
Anggota Komisi IV DPRD Sulut yang akrab disapa “Ibu Yul” ini disambut hangat oleh perangkat kelurahan, LPM, serta Ketua RT/RW setempat. Dalam sambutannya, Prof. Yul menjelaskan fungsi dan tugas pokoknya sebagai wakil rakyat, khususnya terkait pelaksanaan reses sebagai jembatan penyerapan aspirasi.
“Kami hadir di sini untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi kebutuhan mendesak Bapak/Ibu. Semua aspirasi akan kami catat dan tindak lanjuti, baik yang menjadi kewenangan Provinsi maupun yang akan kami teruskan ke Pemerintah Kota,” ujar Prof. Yul, menegaskan komitmennya.
Dalam sesi diskusi, masyarakat Kelurahan Pakowa langsung menyoroti beberapa isu krusial yang mereka hadapi:
Jalanan Gelap dan Minim Drainase: Masyarakat meminta bantuan paket penerangan jalan (termasuk stang, tiang, dan instalasi) di beberapa titik yang gelap. Selain itu, pembuatan drainase juga menjadi tuntutan utama untuk mengatasi masalah banjir dan genangan air. Aspirasi ini dikategorikan berurgensi Tinggi dan masuk dalam kategori Infrastruktur.
Keamanan Lingkungan: Warga juga mengeluhkan menurunnya keamanan lingkungan dan meminta agar program Kamtibmas diaktifkan kembali guna menjamin ketertiban dan ketenteraman masyarakat (Kategori Sosial, Urgensi Sedang).
Data Bansos dan Lansia Bermasalah: Isu sensitif terkait bantuan sosial juga mengemuka. Warga meminta agar data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan untuk Lansia didata kembali secara akurat. Mereka menduga adanya ketidaksesuaian data yang menyebabkan bantuan tidak tepat sasaran (Kategori Ekonomi/Sosial, Urgensi Tinggi).
Di akhir kegiatan, Prof. Yul memastikan bahwa seluruh masukan dari warga Pakowa akan dibawa ke tingkat selanjutnya.
“Semua aspirasi ini akan kami sampaikan dalam rapat paripurna kepada Bapak Gubernur (Eksekutif) dan akan dituangkan secara resmi dalam Pokok-Pokok Pikiran DPRD (Pokir). Data ini juga akan diinput dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) untuk menjadi bahan pembahasan dan pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran Provinsi,” tutup Prof. Yul.
Pelaksanaan reses ini memberikan gambaran jelas bahwa masalah infrastruktur dasar dan akurasi data bantuan sosial masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di wilayah Manado.
