Pimpinan DPRD Sulut Menduga Kematian Gabriel Sineleyan Akibat Kelalaian Manajemen RSUP Prof Kandou

MANADO – Wakil Ketua DPRD Sulut, Stella Runtuwene menduga kematian Gabriel Sineleyan (19) adalah akibat kelalian manajemen RSUP Prof DR RD Kandou. Gabriel meninggal dunia setelah dua bulan tak kunjung mendapatkan tindakan operasi oleh pihak RSUP Prof DR RD Kandou dengan alasan alat rusak.

“Harusnya kan, (waktu itu) pihak manajemen harus turun ke bawah, mengecek. kalian kan harus cek, ini stok (alat medis) ada berapa (kondisinya). harus ada pengadaan. jangan tunggu habis baru sibuk mencari. itu adalah kesalahan dari pihak manajemen juga, kalau bagi saya,” tegasnya disela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak RSUP Prof DR RD , Senin (16/6/2025).

Dikatakannya, dengan adanya kasus seperti ini, Stela minta RSUP Prof DR RD Kandou harus melakukan pembenahan evaluasi terhadap pelayanan pasien serta ketersediaan fasilitas alat medis.
“Disini kalau saya lihat pembenahan dari RSUP Prof Kandou, untuk penanganan pasien harus di perhatikan kembali. dan terkait pengadaan alat rasanya dari pihak medik harus di kasi tahu. kalau ada alat medis yang rusak , langsung komunikasikan ke bagian pengadaan,” katanya.

Dia juga menegaskan kepada seluruh dokter agar lebih aktif, jika ada alat medis yang rusak, segeralah menyampaikan ke bagian terkait, agar nanti pasien dapat mengetahuinya. Dia juga minta komunikasi antara dokter sebagai pemohon dan pihak RSUP Prof DR RD Kandou jangan pernah terputus. supaya, lanjut dia bilang, apabila ada kendala alat medis rusak, dan sudah di beri tahu kepada bidang terkait untuk segera diadakan.

“Jangan menunggu nanti ada case (kasus) pasien yang, contoh seperti almarhum Gabriel Sineleyan, yang sakitnya seperti itu, alatnya tidak tersedia, baru kalian bingung mau nyari. ternyata yang kalian pinjam ternyata itu juga rusak,” jelasnya.

Dia berharap kasus seperti ini jangan sampai terjadi lagi di seluruh Rumah Sakit di Sulawesi Utara ini.

“Saya berharap manajemen harus turun ke bawah, lihat, supaya fungsi pengawasan juga jalan. Supaya saat malakukan pengecekan, ada alat yang tidak ada. tanyakan sisa stok nya tinggal berapa yang ada itu hal yang penting sekali agar supaya tidak ada kejadian Gabriel-Gabriel yang lain,” tegasnya.

Sementara pihak RSUP Prof DR RD Kandou melalui menajemen menyampaikan ungakapan turut berduka cita atas meninggalnya Gabriel Sineleyan dan permohonan maaf atas pelayanan selama Gabriel di RSUP Prof DR RD Kandou. mereka juga berkomitmen akan memperbaiki layanan kepada pasien dan keluarga selama mendapatkan pelayanan.

“Kami mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada bapak ibu, dan kami berkomitmen akan memperbaiki semua layanan yang ada di RSUP Prof Kandou, cegah jangan sampai ini terulang lagi. kami juga mohon maaf atas pelayanan kami, komunikasi juga akan lebih banyak. kami akan memperbaiki seluruhnya, sehingga jadi lebih baik lagi,” katanya lagi.