GAMKI, GSKI, dan PGI Bahas Peran Gereja Hadapi Intoleransi Maupun Radikalisme

MANADO85 Dilihat

Manadosiana.net, MANADO – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Manado dan Gerakan Siswa Kristen Indonesia Kota Manado (GSKI) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Selasa (17/9/2019).

FGD yang digelar di AMPM Cafe Megamas tersebut bertemakan “Peran Gereja Dalam Menghadapi Meningkatnya Intoleransi dan Radikalisme”.

Dikesempatan ini, tampil sebagai pembicara, Ketua PGI, Pdt. Dr Albertus Pati, Ketua Komisi Pemuda GMIM, Pricillia Tangel. Sedangkan moderator, Pdt Marfo Lintang.

Arbertus Pati mengatakan, tantangan terbesar saat ini yaitu, menghadapi berkembangnya intoleran dan radikalisme dikalangan masyarakat. Apalagi hal tersebut paling banyak muncul dari agama-agama.
Jadi agama ini jadi perekat atau penghancur. Padahal zaman dulu agama itu bersatu.

“Jadi kita harus tunjukkan agama itu sebagai perekat Bangsa Indonesia. Ingat Indonesia dibentuk dari semua suku dan agama. Jadi peran kita untuk Indonesia sekarang ini ialah menjadikannya tetap satu,” katanya.

“Mengingat sekarang ini sedang menguat paham fundamentalisme, intoleran dan radikalisasi yang berkembang sejak 2017. Untuk itu sejak saat ini kita harus mengantisipasi. Jangan sampai Indonesia menjadi Negara agama. Jadi generasi muda jangan terpancing dengan oknum-oknum yang sengaja ingin memecah bela bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara Pricilia Tangel menjelaskan, persoalan intoleransi dan radikalisme memang patut untuk dibahas. Namun bukan hanya melihat momentun, tetapi FGD seperti ini memang butuhkan.

“Saya bersyukur ketua PGi hadir. Banyak masukan yang kita dapatkan. Pun menanggapi isu radikalisme. Jadilah pemuda yang ingin tahu. Dan selalu update diri kita, supaya kita mampu berbicara walau bukan bidang kita,” terangnya.

Turut hadir, Sekjen GMNI, Clance Teddy.

(Anes Tumengkol)