Cerita Gadis Minahasa, Merantau Demi Cukupi Kebutuhan Keluarga, Berakhir Jadi Korban Pelecehan Seksual

HEADLINE103 Dilihat

manadosiana.net, ​MANADO — Malang benar nasib MM alias Mawar (bukan nama sebenarnya)  (24), perantau asal Langowan, Minahasa, Sulawesi Utara. Niatnya murni, yakni mencari nafkah di Manado demi mencukupi kebutuhan keluarga di kampung. Namun, harapan itu kandas setelah ia menjadi korban pelecehan seksual, hanya beberapa jam usai melaporkan kasus pencurian. Pelaku, MHN alias Horas, berhasil memperdaya Mawar dengan mengaku sebagai Polisi.

​Peristiwa ini terjadi pada Rabu dini hari. Mawar yang kelelahan usai melaporkan pencurian oleh sopir Indriver, bertemu Horas di pintu keluar Polresta Manado.

​Horas menawarkan tumpangan dengan mengaku sebagai Intel Polisi.
​Mawar, yang butuh perlindungan di tengah malam, langsung percaya.

“Dia juga mengaku polisi, jadi saya percaya, langsung. Waktu itu saya bertujuan pulang ke Warembungan,” kata Mawar.

​Alih-alih langsung mengantar Mawar ke Warembungan, Horas mengajaknya berkeliling dan makan malam di Sam Ratulangi.

Horas (tengah), pelaku pelecehan seksual terhadap gadis minahasa.(foto: humas Polresta Manado)

 

​Kecurigaan Mawar muncul ketika Horas mulai mengajaknya menginap di hotel dan menunjukkan gerak-gerik tidak pantas selama perjalanan.

​”Selama di perjalanan, tangan dia selalu bermanuver,” ungkap Mawar, yang mulai merekam percakapan sebagai bukti.

​Teror memuncak di Malalayang dan Paal Empat. Horas memaksa Mawar melakukan perbuatan asusila, yang langsung ditolak korban.

​Ketika Horas menyadari Mawar merekam, ancaman dilancarkan.
​”Karena dia tahu saya sedang merekam. Dia suruh saya menghapus rekaman itu,” jelasnya.

​Merasa terancam keselamatan, Mawar terpaksa menghapus rekaman audio itu sebelum akhirnya ditinggalkan di Alfa Midi Banjer, Tikala.

​Tak lama setelah kejadian, Mawar langsung melapor ke polisi. Pelaku, Horas, berhasil ditangkap dan kini ditahan di Polresta Manado. ​Mawar berharap keadilan ditegakkan, agar penderitaannya, yang dimulai dari niat tulus merantau, tidak sia-sia.

“Saya harap dia di tahan dan di proses sesuai dengan perbuatannya,” katanya.

​Kasat Reskrim Polresta Manado, AKP Muhamad Isra, membenarkan penangkapan tersebut dan mengungkapkan identitas asli pelaku.

​”Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa pelaku bukan anggota Polri, melainkan seorang masyarakat sipil berprofesi sebagai wartawan,” katanya.