MINAHASA – Desa Sonder sejak, Jumat (21/7) ramai dikunjungi Warga dari berbagai Wilayah di Sulawesi Utara (Sulut). Pasalnya, para Warga tersebut ingin membeli daging Babi yang dijual murah dengan harga Rp 100 ribu untuk 5 Kiligram (KG).
Membludaknya Warga, karena sebelumnya, beredar video viral di media sosial dimana para peternak di Desa Sonder memotong ternak mereka secara massal, dan mejual murah. Sabtu (22/7) penjualan daging Babi masih terjadi. Namun harga jualnya berbeda dengan hari sebelumnya yaitu Rp 100 ribu untuk 4 KG dan Rp 100 ribu untuk 3 KG. hal ini berlangsung hingga malam ini.
Dikatakannya, daging Babi yang dijual para peternak adalah hewan babi yang sebelum dipotong dalam keadaan sehat dan masih hidup.
“Desa kami ini kan banyak peternak Babi. Kami menjual karena mengantisipasi isu terpapar virus African Swine Fever (ASF). Makanya, sebelum ternak kami terserang ASF, kami jual saja. Jual dengan harga murah, daripada anjlok bahkan tidak bisa dijual lagi. Ini juga sebagai langkah untuk pembersihan kandang Babi,” kata David Tumiwa, salah satu peternak di Desa Sonder,, Sabtu (22/7).
“Kalo kemarin ada yang jual 6 Kg Rp 100 ribu ada yang 5 Kg Rp 100 ribu, kalau sekarang 4 Kg Rp 100 ribu,” tambahnya.
Pembeli yang datang, lanjut dia bilang dari Manado, Minsel, Bitung, Tondano dan Amurang, dan banyak juga pemilik rumah makan.
“Ini setidaknya kami sangat membantu mereka supaya dengan adanya daging babi dengan harga murah, mereka bisa terbantukan,” katanya.
Ketika ditanya apakah sudah ada perhatian serta penanganan khusus oleh Pemerintah. Dia bilang, sampai saat ini belum ada kepedulian dan penanganan yang disampakan dan diberikan oleh Pemerintah.
“Dari Pemerintah, belum ada sih kepedulian untuk kami peternak Babi, yang saat harus menjerit karena harganya anjlok,” kata David kembali.