BPBD Gorontalo Buka Dapur Umum Layani Warga Terdampak Bencana Banjir

NASIONAL86 Dilihat
BPBD membuka daour umum layani warga yang terdampak banjir.(Foto: BNPB)

manadosiana.net, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air Sungai Buoyo, Oliyodu, Marisa dan Moloupo meluap pada Sabtu (6/11), pukul 17.00 waktu setempat. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah rumah warga di empat kecamatan, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, terendam banjir.

Memenuhi kebutuhan warga yang terkendala banjir, BPBD Kabupaten Gorontalo mengoperasikan dapur umum. Selain itu, BPBD setempat melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir dengan tinggi muka air (TMA) 75 sampai 100 meter dan melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan pihak terkait dalam upaya percepatan penanganan banjir.

Adapun empat kecamatan terdampak banjir yang merendam 1.262 unit rumah, antara lain Kecamatan Tabongo di Desa Limehe Timur dan Limehe Barat dengan 684 jiwa terdampak; Kecamatan Dungaliyo di Desa Dungaliyo dengan 480 jiwa terdampak; Kecamatan Limboto Barat di Desa Yosonegoro dan Tunggulo dengan 1.239 jiwa terdampak dan; Kecamatan Limboto di Kelurahan Tenilo dengan 1.231 jiwa terdampak.

Berdasarkan pemantauan per Minggu (7/11) pukul 13.30 waktu setempat, banjir telah surut di Desa Limehe Timur dan Limehe Barat, Kecamatan Tabongo. Cuaca terpantau di wilayah terdampak masih diguyur hujan.

BPBD Kabupaten Gorontalo mengimbau warganya untuk tetap waspada dengan potensi meningkatnya tinggi muka air akibat curah hujan yang masih berlangsung serta mengikuti instruksi pemerintah daerah setempat terkait giat tanggap darurat banjir.

Berdasarkan kajian inaRISK, Kabupaten Gorontalo memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 17 kecamatan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terlebih dengan prediksi fenomena La Nina yang telah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Masyarakat dan pemerintah daerah setempat dapat melakukan antisipasi dan langkah kesiapsiagaan dengan melakukan pembersihan saluran air, pembuatan tanggul maupun kegiatan vegatasi serta kegiatan susur sungai yang dilakukan para ahli untuk mengantisipasi meluapnya sungai ketika intensitas curah hujan tinggi. (Humas BNPB)