manadosiana.net, MANADO – UPT BP2MI Manado melakukan kunjungan silaturahmi ke Walikota Kota Manado Andrei Angouw, Senin (25/5/2021).
Tatap muka perdana itu, dalam kesempatan, Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalalag memaparkan mengenai peluang kerja ke luar negeri khususnya program penempatan ke Jepang melalui program G to G dan Specified Skilled Worker (SSW) yang kini sedang membutuhkan sekitar 345 ribu pekerja asing untuk ditempatkan di 14 sektor pekerjaan di Jepang.
“Jepang saat ini sedang membuka peluang kerja di 14 sektor pekerjaan dan membutuhkan kurang lebih 345 ribu pekerja untuk mengisi kekosongan pekerjaan akibat adanya defisit tenaga kerja dan populasi yang menua. Namun untuk Indonesia baru ada 4 sektor yang bisa dilamar yaitu sektor pertanian, perawat lansia, industri layanan makanan, dan industri manufaktur produk makanan dan minuman” jelas Hendra.
“Peluang ini sebaiknya dimanfaatkan oleh pemuda kota Manado karena dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Manado dan utamanya membantu pemerintah kota dalam mengurangi jumlah pengangguran” kata Hendra.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan bahwa persyaratan utama untuk bekerja ke Jepang melalui program SSW cukup mudah “Persyaratannya tidak ribet, minimal berusia 18 tahun, pendidikan minimal SMA/SMK, wajib memiliki kemampuan berbahasa Jepang setara N4 dan memiliki sertifikat skill sesuai dengan sektor yang dilamar. Untuk pendidikan dan pelatihan sudah ada beberapa lembaga yang bisa memfasilitasi, namun pelatihan tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit” ujar Hendra.
“Untuk itu UPT BP2MI Manado mengadakan silaturahmi dengan Walikota Kota Manado agar dapat memfasilitasi pelatihan dan pendidikan bagi calon pekerja asal daerahnya karena hal tersebut sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota yang tercantum dalam UU nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia” jelas Hendra.
Sementara, Walikota Kota Manado menyambut baik kunjungan ini dan akan menganggarkan dana pendidikan dan pelatihan bagi Calon Pekerja Migran Indonesial (CPMI) asal Kota Manado pada APBD tahun 2022.
“Program penempatan CPMI ke luar negeri khususnya ke Jepang merupakan program yang sangat bermanfaat bagi kota manado karena selain dapat membantu menambah penghasilan daerah, program ini juga pastinya akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di kota Manado” jelas Andrei.
Untuk menunjukkan komitmennya, Andrei mengatakan akan menandatangani nota kesepahaman dengan BP2MI dalam waktu dekat ini. “Sebagai wujud komitmen dari Pemkot Kota Manado, serta untuk menjalankan apa yang diamanahkan oleh UU nomor 18 tahun 2017, maka dalam waktu dekat Pemkot Kota Manado akan menandatangani MoU dengan BP2MI” tegas Andrei.
Sebagai penutup, Hendra Makalalag menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk memfasilitasi perjanjian kerja sama antara BP2MI dengan Walkota Kota Manado untuk bersama-sama mewujudkan penempatan PMI formal asal Manado ke Jepang.
“Draft pejanjian akan segera dibicarakan antara tim BP2MI dan Pemkot Kota Manado sehingga penandatanganan MoU dapat segera terealisasi” tutup Hendra.
Komentar