NEWS11 Dilihat

Pansus Ranperda Kepemudaan Gelar Rapat dengan Mitra Kerja

manadosiana.net, MANADO – Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sulut Pembahas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Tentang Kepemudaan melakukan rapat awal dengan instansi terkait yakni Biro Hukum, Kesbangpol dan Dispora, Senin (26/05/2025) diruang serbaguna.

Dalam rapat tersebut, banyak masukan yang disampaikan oleh instansi terkait perihal pembahasan Ranperda Kepemudaan.

Ketua Pansus, Eldo Wongkar pada kesempatannya menyampaikan bahwa Pemerintah wajib memberikan perhatian dan peran pemuda dalam pembangunan daerah.

Legislator PDI-Perjuangan (PDI-P) ini, mengungkapkan pembahasan Ranperda telah dimulai, optimis akan diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

“Target dua bulan menyelesaikan pembahasan. Review pasal demi pasal, kunjungan kerja ke daerah-daerah yang telah memiliki Perda Kepemudaan, kemudian ada forum grup diskusi atau uji publik, yang mengundang organisasi-organisasi kepemudaan,” kata Eldo Wongkar kepada wartawan di DPRD Sulut, Senin (26/5/2025).

Ia menambahkan, pembahasan Ranperda bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terkait pemberdayaan, perlindungan, serta peningkatan peran pemuda dalam pembangunan daerah.
“Semuanya perlu diatur, apalagi pemuda jadi bagian penting dalam pembangunan,” tukas Eldo.

Peran Pemerintah jadi alasan utama Ranperda tentang kepemudaan ini dilaksanakan.

Hal itu dikatakan Anggota Pansus Pierre Makisanti usai rapat awal Ranperda tentang Kepemudaan bersama Biro Hukum, Kesbangpol dan Dispora, Senin (26/05/2025) pagi tadi.

“Agar pemuda berperan, selama ini tak bisa berkreasi karena kekurangan sarana prasarana, negara harus fasilitasi,” terang legislator PDIP, Pierre Makisanti kepada wartawan di kantor DPRD Sulut.

Ia menambahkan, Perda Kepemudaan nanti bisa mengatur peran organisasi kepemudaan dalam membangun karakter pemuda.

“Nantinya jadi acuan pemerintah memberikan ruang pemuda berwirausaha, serta peningkatan ekonomi,” tukas Aleg Dapil Minahasa-Tomohon itu.

Kata Makisanti, pemuda jangan sekedar diarahkan jadi ASN, perlu dilatih jadi profesional dalam bidang apapun sesuai keahlian.

“Pemuda bisa jadi petani sukses atau kerja apapun, di sini pemerintah harus hadir menyiapkan fasilitas dan pelatihan,” ujar Makisanti.