Manadosiana.net, BITUNG — Kehadiran sejumlah komunitas kreatif di Kota Bitung terus mendapat apresisi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung dalam hal ini Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban (MJL).
Hal tersebut terungkap dalam acara Bincang Bitung, yang disiarkan langsung dalam fanpage Facebook Kota Bitung, Sabtu (8/8/2020) kemarin, yang dipandu langsung Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban didampingi Co Host miss eart 2019 Sulut Safira Rumimper, Ketua Perhimpunan Masyarakat Pecinta Musik (PMPM) Sulut Recky Rahasia dan pegiat disko tanah Bitung Andi Rafli dari Mabes Pluto.
Sebagaimana dijelaskan Ketua PMPM Sulut Recky Rahasia, sejarah disko tanah sudah ada sejak tahun 70-an dan sampai saat ini di Kota Bitung ada 300 usaha dari 400 usaha disko tanah di Sulut.
“Tahun 2014 disko tanah ini sempat dilarang di Kota Bitung dan 300-an pengusaha disko tanah mendatangi saya mempertanyakan kelanjutan usaha ini. Kemudian saya mencarikan solusi agar disko tanah ini menjadi satu wadah yang bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Rahasia.
Kemudian, lanjut Rahasia, terbentuklah satu organisasi yang berbadan hukum.
Dalam segala upaya tanggal akhirnya 14 Februari 2017 dibuatlah 1 badan hukum. Di tanggal 17 April telah terdaftar di Kesbangpol Sulut. Namun belum mendapat izin untuk beraktivitas. Kami sempat hearing di DPRD Bitung namun tetap dilarang,” ungkapnya.
Dan, lanjut Rahasia, ketika Maximiliaan Jonas Lomban menjadi Walikota Bitung, komunitas kami mendapat rekomendasi untuk beraktivitas dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Dalam komunitas ini bukan hanya disko tanah. Tetapi semua jenis musik baik tradisional maupun modern. Jadi kami mengatur atau mengkoordinir organisasi musik di Bitung untuk dijadikan satu ekonomi kreatif,” akunya.
Dirinyapun berharap, generasi muda menjadikan musik kreatif sebagai sarana peningkatan ekonomi.
“Semoga komunitas ini untuk tetap bersinergi dengan pemerintah dan pihak keamanan agar komunitas maupun usaha ini bisa terus berlanjut,” harap Rahasia.
Senada, Andi Rafi salah satu pegiat seni musik kreatif disko tanah menuturkan, semenjak awal komunitas terbentuk dari hasil kongkow-kongkow para penikmat musik disko tanah akhirnya bisa memproduksi lagu.
“Hingga saat ini sekitar puluhan orang yang tergabung dalam Mabes Pluto. Kedepan kami berharap semua produser di Bitung lebih meningkatkan kapasitas dalam kreativitas bermusik agar lebih bisa dinikmati masyarakat. Untuk pemerintah kami berharap perhatian lebih keberadaan penikmat maupun pelaku usaha musik kreatif karena kami yang menjadi pelaku usaha musik kreatif berasal dari ekonomi kelas bawah,” ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) mengatakan, musik kreatif disko tanah atau PNPM ini sebagai satu potensi seni yang ada dan harus dikembangkan di Kota Bitung.
“Dengan adanya komunitas ini jika bisa di manage dengan aturann yang baik dan disosialisasikan dengan baik juga ke masyarakat bisa sadar untuk tidak terjadi suatu masalah. Jadi komunitas harus mengatur aturan-aturan yang ada baik itu terkait waktu,” ungkap MJL.
Jadi, lanjut MJL, dengan suatu managemen yang teratur dan baik semua bisa diatur dan akhirnya bisa berjalan lancar dan saya memberikan apresiasi bahkan bisa membawa nama baik Kota Bitung hingga ke luar negeri.
“Komunitas ini jika dimanage dengan baik bisa meningkatkan kesejahteraan. Terlebih akan menghasilkan rupiah. Serta mereka bisa dikenal hingga ke pelosok daerah. Mari perbaiki kwalitas kita dalam bermusik sehingga bisa membanggakan daerah kita,” ajak MJL. (Tim)