Manadosiana.net, Manado – Anggota Komisi III DPRD Kota Manado, Jurani Rurubua menggelar masa reses pertama tahun 2021 di Kelurahan Mapanget Barat, Lingkungan VII.
Srikandi PSI dapil Singkil Mapanget itu menjelaskan maksud dan tujuan reses kepada masyarakat untuk menyerap aspirasi.
Menurutnya, penting memberikan informasi terkait anggaran reses kepada masyarakat supaya mereka tahu bahwa uang tersebut bukan milik pribadi melainkan dari negara.
“Bagi saya tranparansi itu penting. Termasuk laporan anggaran reses. Sehingga lewat kegiatan yang dibiayai pemerintah masyarakat bisa menyampaikan aspirasi disini. Karena reses itu agenda setiap wakil rakyat keluar kantor untuk menyerap aspirasi didapil masing-masing,” katanya
“Jadi anggaran reses mulai dari sewa tenda Rp 1.500.000, sewa kursi untuk 250 orang Rp 1.500.000, sewa soundsystem Rp 1.875.000, snack untuk 250 orang Rp 5.000.000, makanan prasmanan untuk 250 orang Rp 18.750.000 jadi total Rp 28.625.000 belum potong pajak. Kalau sudah dipotong pajak jadi 25 juta 458. Pun kalau tidak capai kita buat ditempat lain resesnya. Dan kalau sudah saya tidak buat, uangnya akan dikembalikan,” terangnya.
Untuk itu Jurani memberikan stimulus kepada masyarakat supaya memberikan pertanyaan mengenai persoalan yang terjadi di Kelurahan Mapanget Barat. Tentunya juga agar dirinya mengetahui apa yang menjadi persoalan masyarakat.
Dikesempatan itu pun, Alfius Tumana mengapresiasi Jurani yang dinilainya sebagai wakil rakyat benar-benar bekerja untuk masyarakat. Apalagi dia mengaku telah merasakan sendiri dampak positif yang dilakukan Jurani.
“Saya melihat terobosan ibu baik. Anak saya juga dapat pekerjaan berkat ibu,” ujar Alfius.
Selanjutnya, salah seorang warga juga menyampaikan keluhannya terkait transportasi mikrolet dari Paal dua yang tidak sampai di Mapanget Barat lingkungan VII. Apalagi jika harus pindah ojek dinilai terlalu mahal.
Selain itu, warga juga menyoroti soal bantuan UMKM yang sampai sekarang tidak terealisasi secara tepat kepada masyarakat yang melakukan usaha. Bahkan soal air juga dikeluhkan karena belum mengalir padahal pipanya sudah selesai dibuat.
Mendengar aspirasi masyarakat, Jurani mengatakan untuk persoalan jalur mikrolet yang tidak sampai lingkungan VII akan dicarikan solusi. Sedangkan terkait UMKM, dikatakannya itu bantuan langsung Pemerintah pusat bukan dari provinsi atau Kota.
“Memang tidak semua dapat karena orang yang berusaha banyak sekali. Sedangkan kouta penerima UMKM terbatas. Sementara untuk soal PAM, saya sudah pernah sampaikan ke Dirut PT Air soal ini. Tapi ini akan saya sampaikan lagi,” ujarnya.
Tambahnya, semua aspirasi telah dicatat untuk dikawal. Namun dia menjelaskan tidak semua bisa terealisasi karena ada yang menjadi skala prioritas dan tidak.
(Anes Tumengkol)
Komentar