manadosiana.net, MANADO – Ratusan di Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado, Sulawesi Utara (Sulut) melakukan peribadahan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus peringati Wafat Tuhan Yesus Jumat (29/3/24) pagi.
Tata ibadah yang dilakukan jemaat di Gereja tertua di Sulut ini mengambil tema “Tabir Bait Suci Terbelah Dua” di pimpin Pendeta Florence Modigir – Laoh MTh dintaranya yang pertama adalah Ajakan Beribadah, Tahbisa dan Salam, Nas Pembimbing,Pengakuan Dosa, Ajakan Mengampuni, Doauntuk Pembacaan Firman Tuhan, Khotbah, Doa Persembahan, Penetapan Perjamuan Kudus,Peringatan akan Kristus, Pengakuan Iman Rasuli,Undangan Mengarahkan Hati kepada Tuhan, Persekutuan Meja Tuhan dan Pengucapan Syukur Agung. Tata ibadah itu juga diiringi dengan pujianatau nyanyian dari Jemaat.
Jalannya peribadahan berlangsung khusyuk. Jemaat terlihat termenung dan menghayati saat pendeta menyampaikan pesan Firman Tuhan yang ada di Kitab Lukas 23:44-56a.
Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Sentrum Manado, Pdt Florence Modigir – Laoh MTh, mengatakan bahwa Jumat Agung di Tahun 20224 sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena di Tahun ini lebih Pemerintah mengakui Isa Almasih adalah Tuhan Yesus Kristu, hal tersebut berdasarkan keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo Nomor 8 Tahun 2024.
“Bahwa yang dulu disebut dengan Nabi Isa (almasih) sekarang disebut dengan Yesus Kristus. Itu yang sangat menarik bagi saya. Ucapan Menteri Agama itu memberikan hal positif bagi kami umat Nasrani di Indonesia, bahwa kadang kami suilit menyebut diluar sana, tapi (saat ini) kata dua kata itu telah umum dipakai oleh seluruh umat Kristen di Indonesia,” ucap Pdt Florence kepada media ini usai peribadahan.
Diakuinya Isa Almasih adalah Tuhan bagi umat Nasrani oleh Pemerintah berdampak besar bagi kaum Kristen di Indonesia.
“Ini pengaruh yang sangat luarbiasa bagi Gereja Tuhan, bahwa benar Yesus Kristus adalh Tuhan yang telah mati, Dia datang untuk merestorasi setiap pekerjaan antara Manusia hubungan-hungan baik antara manusia dengan Allah, sesame dan Manusia dengan ciptaan,” katanya,” katanya.
Untuk itu, Florence berpesan kepada Jemaat GMIM Sentrum agarselalu mengikuti keteladanan Yesus yang selalu memikul beban sendiri tanpa bantuan orang lain, dan disitulah kuasa Tuhan Yesus yang mempengaruhi kita untuk selalu hadir bersama dan menemani kita suka dan duka dalam pribadi para murid-murid-Nya.
Dia juga minta agar para jemaat untuk menyampaikan kabar baik melalui Firman-firman-Nya sampai ke pelosok-pelosok Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta dirinya juga minta umat Nasrani untuk menjaga hubungan antar umat beragama.
“Pesan saya kepada seluruh umat krisetenlebih taat, khusyuk lagi beribadah. Lebih menghayati dalam hidup keberagaman antar umat beragama. Mari kita jalin hubungan atar umat beragama yang ada di Sulut,” tambah Pdt Florence.
“Karena sebentar lagi umat Muslim akan merayakan Idul Fitri 1445, kiranya kita selalu menjadi satu dalam kebersamaan kita di NKRI yang kita cintai ini,” kata dia kembali.
Peribadahan Jumat Agung dan Perjamuan Kudus di GMIM Sentrum dilaksanakan, Jumat (29/3/2024) SEBANYAK empat kali yakni Subuh pukul 06:00 WITA, Pagi pukul 09:00 WITA, Sore pukul 15:00 WITA dan Malam pada pukul 18:00 WITA.