MANADO – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani melaksanakan sosialisasi. Sosialisasi penempatan pelindungan Pekerja Migran Indonesia itu dilaksankan di Fakultas Fisip Unsrat, Kamis (4/5).
“Puji Tuhan saya bisa tiba di Kampus dimana saya dibesarkan, ditempa dengan berbagai cobaan dan kampus inilah yang menempatkan saya pada posisi sekarang”. ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat menyampaikan sambutan.
“Adrenalin saya tumbuh kembali, Hidup Mahasiwa, Hidup Mahasiswa, Hidup Mahasiswa”. Pesan saya, “bangga menjadi anak muda atau bangga menjadi mahasiswa, Idealisme merupakan kemewahan terakhir yang dimiliki Kaum Muda (Tanan Malaka) saya percaya Mahasiswa Fisip akan merawat dan menjaga Idealisme untuk bangsa dan negara ini” ujar Benny.
Sulawesi Utara (Sulut), lanjut dikatakannya merupakan Daerah penempatan terutama Amerika, tapi tidak sedikit banyak yang unprosedural. Pekerja Migran Indonesia (PMI) unporsedural rawan terjadi TPPO, rawan mengalami ekspoitasi fisik dan seksual, gaji yang tidak dibayar, eksploitasi waktu kerja, diputuskan sepihak dan untuk abk kekerasan diatas kapal.
“Pesan Presiden Jokowi kepada Kepala BP2MI, “Lindungi PMI dari Ujung Rambut sampai Ujung Kaki, Saya tidak ingin ada PMI terlantar dibandara, saat berangkat maupun kembali, saya tidak ingin ada pemerasan kepada mereka, berikan perlakuan hormat negara kepada mereka” katanya.
“Persepsi Publik ketika menyebut TKI atau PMI merupakan pekerja rendahan, orang-orang bermasalah, saya ingin luruskan tidak seperti itu, mereka yang mengalami eksploitasi merupakan potret Mereka yang unprosedural”. Tutur Kepala BP2MI,” tambahnya.
Dia bilang, PMI Prosedural (Resmi) mendapatkan jaminan pelindungan negara, faslitas istimewa, kemudahan fasilitas pembiayaan, dilepas pejabat negara degnancara terhormat bahkan pernah dilepas oleh Presiden.
PMI sekarang memiliki fasilitas Istimewa, Lounge yang ada di 8 Bandara di Indonesia, Fast Track jalur khusus PMI VVIP Pekerja Migran Indonesia, memiliki Credential Letter yang dulu hanya diberikan kepada Duta Besar dan kebijakan KUR dan KTA. Sedangkan yang dalam proses adalah Perumahan Murah Bersubsidi bagi PMI serta pembebasan Bea Masuk Barang Milik PMI.
“PMI merupakan pekerjaan terhormat bahkan Menteri dan Kepala Daerah dengan bangga menyebut mereka adalah mantan PMI, mereka adalah Menteri BUMN Bapak Erick Tohir dan Gubernur Jawa Barat Bapak Ridwan Kamil” katanya.
Hanya Indonesia yang memberikan perlakuan Istimewa bagi PMI, Kenapa PMI harus dihormati? Mereka layak dihormati karena mereka pahlawan devisa, 159,6 Triliun setiap tahun kepada Negara terbesar kedua bagi negara setelah Migas.
Pada kesempatan ini Kepala BP2MI juga mengundang Mariani PMI asal Sulawesi Utara untuk memberikan Testimoni Program G to G Jerman dengan Gaji 34 sampai dengan 40 Juta per bulan. Dia bilang Masyarakat Sulut harus sangat bersyukur hidup di Sulut yang daerahnya sangat beragam dan daerah yang menghormati keberagaman.
“Banggalah menjadi orang sulawesi di Sulawesi Utara, Laboratorium Kerukunan Indonesia, Banggalah hidup di Sulawesi Utara daerah yang walaupun berbeda Suku dan Agama tapi bisa hidup rukun dan bekerjasama” Tutup Benny Rhamdani.
Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan Unsrat, Novie Revlie Pioh, menyampaikan, Apresiasi bagi Mahasiswa untuk mengenang Benny dimana tempat ini Pak Benny merupakan Peletak dasar reformis Fisip Unsrat.
“Merupakan satu penghormatan bagi FISIP unsrat menerima kegiatan BP2MI karena tidak semua fakultas mendapatkan kesempatan ini, para mahasiswa bisa tahu prosedur penempatan PMI ke Luar Negeri dan tentunya Fakultas manapun membutuhkan pengajar Praktisi yang sangat berkompeten pada bidangnya,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan PMI jajaran Civitas Akademika Fisip Usrat, Sekretaris Utama BP2MI Bapak Renaldi, Deputi Bapak Larso Simbolon dan Jajaran BP2MI.