In Memoriam: Yinthze Sofline Lingkan Gunde (16 Mei 1979-19 Maret 2023)

HEADLINE102 Dilihat

oleh: Raymond Pasla

Tak banyak jurnalis yang kukenal sepertimu, Fia. Kau jurnalis handal, pekerja keras dan berintegritas serta memiliki fighting spirit kuat. Kau juga memiliki etika dan loyalitas yang tinggi.

Kau adalah timwork yang baik yang kerap jadi penyejuk di kala muncul ketegangan di redaksi.

Fia, saya ingat ada yang lucu ketika kau membawa lamaran kerja di kantor Komentar Metro Grup, sekira 17 tahun lalu.

Seingat saya dengan makeup ringan saat ‘menghadap’ kau memakai stelan jas wanita dengan tampilan sangat feminin. Bagi saya penampilanmu agaknya janggal bagu calon jurnalis sehingga pesan saya agar besoknya ketika datang wawancara tidak perlu serapi ini.

“Besok datang cukup berpakaian sopan rapi yang terlihat leluasa. Krn tugas jurnalis lebih byk di lapangan mengejar sumber berita,” kata saya sembari memulai materi pengenalan menjadi seorang jurnalis.

Dari sekian yang melamar, kau salah satu yang saya rekomendasi ke perusahaan untuk diterima dalam proses training.

Berselang waktu kau diangkat sabagai reporter. Kau juga termasuk cepat beradaptasi dalam pekerjaan menunjukkan kemampuan mencari berita, investigatif dan menulis yang baik. Sekira satu dua tahun bekerja, tulisan karya jurnalistikmu terbit tanpa lagi proses pengeditan yang banyak. Kau terlihat melesat sangat cepat. Itulah sebabnya ketika saya bertugas luar daerah kau saya pilih untuk menggantikan tugas saya sebagai penanggungjawab dan redaktur halaman Politik dan Pemerintahan. Lama tugas pengganti ini kau lakoni tanpa sedikit pun terlihat menggerutu.

Kau seperti cukup memahami dengan kesibukkan tugas lain saya selaku komisioner KPID Sulut kala itu.

Saya juga tak lupa, suatu waktu kau menelepon mengajak ngopi sambil ngobrol karena ada yang hendak disampaikan. Ternyata saat ngobrol kau menyampaikan keinginan mencalonkan diri sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado.

Saya sebagai mantan Ketua AJI dua periode, saat itu mengatakan mendukung niat baikmu apalagi mengusung visi jurnalisme clean di Sulut.
Saat konferensi kau akhirnya dipilih teman-teman memimpin organisasi jurnalis independen ini.

 

Kau perempuan yang menunjukkan jati diri dan kemampuan tidak hanya dalam menghasilkan ribuan karya jurnalistik tetapi juga mampu memimpin dengan baik organisasi independen pekerja pers di Sulut. Bagi saya, Fia, kau seperti membuat saya berhutang atas begitu banyak kebaikkanmu yang tak mungkin lagi terlunasi. Apalagi tentang loyalitasmu dan ketulusan yang amat banyak membantu saya dan juga teman-teman.

Kini kau berada pada apa yang namanya keabadian. Fia kawan- kawan mengagumimu karena kau memang baik.

 

Lihat saja kawan jurnalis yang datang melayat memberi penghormatan dan pujian penghiburan bagi keluarga di rumah duka tempat kau disemayamkan. Berbagai organisasi profesi jurnalis seperi Aliansi Jurnalis Independen, IJTI Sulut, Forward, JIPS, Forum Jurnalis Perempuan Indonesia Sulut, Aliansi Pers Manado, Jurnalis Polda Sulut, PWI Sulut, JMSI, Ikatan Wartawan Online Sulut juga sejumlah kepala daerah, pemimpin media dan berbagai kalangan ikut hadir memberi penghormatan disertai bunga duka. Kau juga aktif dalam pelayanan GMIM tergabung dalam Pokja Multimedia.

Fia, waktu tidak dapat diputar kembali ketika kita masih bersama. Namun setiap momen bahagia dan kenangan indah bersama saat kita berkarya akan selalu ada di hati kami teman-temanmu, selamanya.

Tenanglah di sisi Tuhan Fia.
Suamimu Scivo Mandey dan anak Peter serta keluargamu selalu diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan.