- manadosiana.net, MANADO – Banyak sopir angkutan, box dan lainnya mengeluh antrean BBM solar yang terjadi di Sulawesi Utara (Sulut). Kosongnya kuota solar menjadi keluhan utama para sopir.
Namun disisi lain penyebab antrean ini adalah ulah dari para mafia solar. Hebatnya lagi, mafia solar yang paling berkuasa di tanah nyiur melambai ini adalah seorang perempuan berinisial VR. Saktinya lagi, mafia solar ini tak pernah tersentih hukum. Dia bebas mengelolah usaha haramnya itu.
Dari informasi yang didapat, VR juga adalah seorang wakil rakyat di salah satu kabupaten di Sulut, ini mampu mengendalikan 17 SPBU yang ada di Bolmong Utara hingga Kota Bitung. Sumber resmi yang ditemui menyebut, dari total 17 SPBU itu, lebih dari setengah milik mantan wakil bupati. Sisanya, terdapat 5 SPBU milik pejabat Sulut.
Dia disinyalir menjalankan “bisnis” tersebut dengan strategi menyedot puluhan ton solar per hari di belasan SPBU dengan rapih. VR menerima orderan solar dari pembeli. Dia kemudian akan bertanya, kemana solar akan diantar. Jika solar akan diantar ke Kota Bitung, maka VR akan mengarahkan sopir dump truck menyedot solar di wilayah Bitung.
Sebagaimana simulasi kerja VR yakni Si A adalah negosiator solar bersama salah satu penimbun di Bitung dengan jumlah 10 ton atau 10000 liter. Si A mengontak VR dan memberitahu solar akan dibawa ke Bitung. Maka VR mengontak sopir dump truck (pekerja lapangan) dan memerintahkan pengisian di satu atau dua SPBU wilayah Bitung. Kemudian, sopir bawahan VR yang mengantar langsung ke perusahaan. Si A tinggal menunggu bagi hasil dari VR. Sumber resmi media ini mengungkap, hasil penjualan 10 ton solar subsidi akan dibagi 3, yakni untuk Si A, VR dan sopir dump truck. Sedangkan SPBU mendapat keuntungan dari selisih harga per liter.
“Mereka umumnya menginstruksikan semua SPBU menutup layanan solar subsidi pukul 15.00 – 20.00 WITA. Di Tanawangko SPBU tutup pukul 15.00 WITA. Lalu dump truck masuk diarahkan parkir di belakang bangunan. Tampak dari depan SPBU, kita membaca plang informasi solar habis. Sebenarnya di belakang, sedang ada pengisian solar ke dump truck,” ujar sumber.
Sumber kembali mengungkap pola VR mengendalikan 17 SPBU, di internal pemain solar VR disapa Ratu Solar Sulawesi Utara. Kelompok mafia solar besutan VR ini bukan kaleng-kaleng. Kelompok ini malah disebut sudah berkoordinasi dengan aparat.
Oknum petinggi termasuk oknum penegak hukum diduga kuat ada di lingkaran Ratu Solar Sulawesi Utara (VR). Mereka membangun SPBU, tujuan utamanya adalah bisnis solar subsidi.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meminta masyarakat melaporkan aksi penimbunan solar subsidi.”Silahkan dilaporkan, Pertamina akan tindaklanjuti,” harap Widyawati.