Manadosiana.net, Manado – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Konferensi Wilayah ke XII dengan tema, “Menjaga Sulut Menjaga Indonesia” Sabtu, (7/3/2020) di Hotel Aryaduta.
Konferensi Wilayah GP Ansor Sulut dibuka oleh Gubernur Sulut melalui asisten II. Turut hadir, Ketua DPRD Provinsi Sulut, Andrei Angouw dan Melky Pagemanan, serta Forkopimda Sulut.
Ketua Panitia, Fino Mongkau mengatakan, Konferensi Wilayah ke XII diikuti 12 cabang dari kabupaten/kota di Sulut, termasuk 48 pengurus anak cabang atau pengurus kecamatan.
Mongkau pun mengucapkan terimakasih kepada pimpinan wilayah Sulut yang sudah mempercayakan kepada panitia untuk menggelar acara ini.
Ketua GP Ansor Sulut, Yusra Alhabsy dalam sambutannya, mengajak semua kader untuk bersama-sama menjaga Sulut agar aman dan damai.
“Eksistensi GP Ansor di Sulut tak perlu diragukan lagi. Selama beberapa 3 tahun setengah kami telah eksis melakukan pengkaderan dengan merekrut 2.300 kader dan membentuk 48 PAC. Bahkan di eksternal kami membentuk paham kebangsaan dan menggelar kegiatan-kegiatan bantuan kemanusiaan seperti di palu serta melakukan pelatihan kewirausahaan,” katanya.
Menurutnya, Ansor sangat selektif dalam pengkaderan. Setiap kader diberikan pemahaman Islam yang sejati dengan menjunjung tinggi NKRI tanpa terpapar Wahabi.
“Jadi siapa yang mengunakan pakaian Ansor, mereka sudah tahu apa yang menjadi tanggungjawabnya. Saya pastikan kader-kader Ansor tidak akan termakan dengan isu-isu menghancurkan Islam di Indonesia,” ujarnya.
Sementara, Gubernur Sulut yang diwakili Asisten II, Rudy Mokoginta dalam sambutan mengucapkan permohonan maaf kepada GP Ansor karena tidak bisa hadir. Alasannya, Gubernur sementara turun di lokasi bencana alam dibeberapa titik di Sulut.
“Kami sangat mengapresiasi Ansor karena sudah banyak berprestasi dalam menjaga Indonesia. Pemerintah sangat berterimakasih juga karena tetap menjaga NKRI dan Pancasila,” katanya.
“Ansor selain menjadi mitra pemerintah, berharap Ansor menjadi pelopor pemersatu bangsa. Untuk itu kita mendoakan konferensi ini bisa berjalan lancar dan baik,” terangnya.
Sekjen PP Ansor, Adung Abdul Rochman mengatakan, pemuda Ansor harus siaga dalam menjaga Indonesia termasuk Sulut. Seperti amanah dari guru, merah putih merupakan simbol kemuliaan.
“Untuk itu harus kita jaga. Jangan sampai bendera tersebut diganti dengan bendera lainnya. Gerakan pemuda Ansor Sulut sudah mengalami perubahan secara baik. Ini sesuatu yang luar biasa karena ini di Sulut bukan di Jawa. Karena itu kita patut bersyukur. Untuk itu PP mengapresiasi untuk Sulut,” katanya.
Dia pun menambahkan, Pemuda Ansor memiliki tanggungjawab menjaga NKRI. Tidak boleh ada kelompok manapun merobek merah putih.
“Kalau itu terjadi secara tidak langsung sudah menginjak mandat ulama-ulama kita. Gerakan Pemuda Ansor dan Nadatur Ulama mempunyai tugas besar dalam menghadapi ideologi-idelogi yang ingin merusak negara. Tetapi kita semua kader menyadari itu semua. Untuk itu, kita merekrut semua kader agar melawan mereka,”
Terakhir, Ketua DPRD Sulut, Andrei Angouw berharap Konferensi bisa berjalan dengan baik dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.
“Secara beradap, tidak ribut-ribut, tidak lempar-lempar barang dan sebagainya. Dan tetap memakai mengutamakan nilai-nilai musyawarah mufakat. Dan tetap menjaga persatuan Indonesia timur,” ujarnya.
(Anes Tumengkol)
Komentar