manadosiana.net, MANADO – Puluhan bangunan di Kelurahan Calaca, Lingkungan III, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, rata tanah di lalap si jago merah.
Halid Salugani Salah satu saksi menuturkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 13:30 waktu setempat. Dia bilang sumber api diduga karena arus pendek listrik alias korsleting dari diduga salah satu kamar kos yang ada di tengah pemukiman warga tersebut.
“Waktu sebelum kejadian, saya sedang bekerja membuat pintu. Tiba-tiba listrik padam. Tidak lama kemudian saya kaget ada anak-anak berteriak kabel terbakar, kabel terbakar, sontak saya langsung lari ke rumah. Sampai di rumah, saya lihat dinding rumah saya sudah berapi,” ucap Halid saat diwawancarai sejumlah awak media.
Sebanyak 10 pemadam kebakaran dikerahkan dalam kejadian yang terjadi saat siang bolong.
“Api saya lihat sudah membesar di rumah sebelah. Saya sudah takut masuk ke rumah karena api juga waktu itu di rumah saya sudah mulai membesar. Saya langsung lari menyelamatkan diri,” katanya.
Dirinya juga menyesalkan pihak PLN, yang menurutnya amburadul dalam mengatur kabel-kabel listrik.
“Saya sudah beberapa kali sampaikan ke pihak PLN, agar kalau pemasangan, kabelnya diatur, jangan semerawut. Nah ini akibatnya,” keluhnya.
Dalam kejadian itu, dia mengaku mengalami kerugian materi sekitar Rp100juta.
“Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga, termasuk dokumen dan pakaian. Kalau ditafsir akibat kebakaran ini, saya rugi materi Rp100juta,” ujarnya.
Sementara Pemerintah Kota Manado melalui Camat Wenang, Bonix Saweho mengatakan, pihaknya belum mengetahui pasti berapa jumlah bangunan yang terbakar. Namun, dirinya memastikan bahwa akan ada pemberian bantuan terhadap para korban kebakaran.
“Saya sudah menegaskan agar lurah dan Ketua lingkungan untuk segera mendata jumlah bangunan akibat kebakaran ini. Nanti, jika data sudah falid, kami pemerintah bekerjasama dengan stakeholder terkait akan membuka dapur umum dan memberikan santunan kepada para korban,” pungkasnya.
Komentar