DPRD Sulut Soroti Penganiayaan Sopir Truk oleh Diduga Mafia Solar di SPBU Milik Bupati Mitra

HEADLINE28 Dilihat

manadosiana.net, MANADO – Kasus penganiayaan terhadap Jheki Thongkotow, seorang sopir truk di SPBU Desa Tombatu, Minahasa Tenggara (Mitra), menjadi sorotan tajam DPRD Sulawesi Utara (Sulut). Insiden yang terekam dalam video viral itu diduga dilakukan oleh Ronny Keintjem, yang disebut-sebut sebagai oknum mafia solar.

SPBU tempat kejadian berada disebut milik Bupati Ronald Kandoli. Kejadian ini berlangsung pada Rabu malam, 1 Oktober 2025.

Sekretris DPD Golkar Sulut, Rasky Mokodompit. (Foto: manadosiana.net)

“Apalagi ini soal mafia solar. DPRD Sulut meminta pihak kepolisian menangani kasus ini secara serius. Korban perlu merasakan keadilan dan proses hukum yang terbuka,” tegas Anggota DPRD Sulut, Rasky Mokodompit, Senin (6/10), dikutip dari Manado Bacirita.

Politikus Partai Golkar tiga periode itu juga meminta Pertamina turun tangan. Menurutnya, informasi yang beredar menyebutkan bahwa praktik serupa kerap terjadi di SPBU tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran atau kelalaian, izin usaha SPBU harus dicabut.

“Pertamina jangan lepas tangan. Kalau memang ada pelanggaran serius, dan ini mengganggu distribusi solar subsidi, cabut saja izinnya. Jangan hanya berharap pada penegakan hukum oleh polisi,” tegasnya.

Di sisi lain, Rasky memberi apresiasi kepada Gubernur, Yulius Selvanus, serta Kapolda Sulut atas komitmen memberantas praktik mafia BBM di wilayah tersebut.

“Saya secara pribadi dan sebagai bagian dari DPRD Sulut mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan kepolisian, termasuk Polres Mitra yang telah menangkap pelaku penganiayaan di SPBU Tombatu,” katanya.

Kronologi Kasus Penganiayaan Sopir Truk di SPBU Tombatu

Pada Rabu malam, 1 Oktober 2025, Jheki Thongkotow, sopir truk pengangkut solar, mengalami penganiayaan di SPBU Desa Tombatu, Minahasa Tenggara. Pelaku diduga adalah Ronny Keintjem, yang dikenal sebagai oknum mafia solar di wilayah tersebut. Insiden ini terekam kamera dan kemudian viral di media sosial, memicu perhatian publik dan DPRD Sulut.

Kasus ini mencuat ke permukaan karena diduga berkaitan dengan praktik penyalahgunaan distribusi BBM subsidi di SPBU yang dikabarkan milik Bupati Minahasa Tenggara, Ronald Kandoli. Setelah video viral, aparat kepolisian segera menangkap pelaku.

DPRD Sulut dan sejumlah pihak menuntut penanganan hukum yang serius dan transparan agar korban mendapatkan keadilan dan mafia solar diberantas.