Manadosiana.net, MANADO – Sekretariat DPRD Kota Manado menggelar ibadah pra Natal bersama anak-anak Autis, Senin (16/12/2019) diruangan paripurna DPRD Manado.
Perayaan Natal turut diikuti Ketua DPRD Manado, Aaltje Dodokambey, bersama wakil, Nortje Van Bone, Adrey Laikun dan anggota. Serta turut dihadiri Walikota Manado, Mor Dominus Bastiaan yang didampingi Sekretaris Kota Manado, Mikler Lakat.
Ibadah memperingati kelahiran Raja Damai Yesus Kristus dipimpin oleh pendeta, Stevi Rompas berlangsung hikmat.
Bahkan menariknya, anak-anak SLB AGCA dan SLB Pemerhati Manado sempat memukau semua yang hadir dengan pujian-pujian rohani.
Dalam khotbah, Pendeta Stevi Rompas yang diambil lewat pembacaan Alkitab Injil Lukas 7 ayat 45-46, dia menyebutkan Natal merupakan moment untuk memperkaya iman Kristen.
Sebelumnya, Ketua Panitia Natal DPRD Manado, Jean Sumilat dalam sambutannya mengatakan, Natal bukanlah sekedar perayaan belaka. Kisah kelahiran Yesus juga bukan dongeng untuk anak-anak. Namun, itu adalah awal sejarah yang telah mengubah dunia dan membuat semua orang punya harapan dan kekuatan.
“Natal bukan sekedar kelahiran bayi mungil yang lucu ditengah kesederhanaan. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikann untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, ,” kata Jean Sumilat yang mengutip Kitab Yesaya 9 ayat 6.
Dia pun berharap, anggota dan pimpinan DPRD Manado bersama staf DPRD dapat merayakan Natal dengan penuh kebersamaan. Supaya peringatan kelahiran Tuhan Yesus dianggap bisa mengubah kebiasaan hidup.
“Karena pengharapan Yesus mengajarkan kita untuk melayani mengalirkan kasih Allah dan orang bisa merasakan kasih Allah melalui tindakan tindakan nyata kita,” ujarnya.
Sementara, Ketua DPRD Manado, Aaltje Dodokambey mengatakan, melalui kelahiran Yesus Kristus yang diperingati bersama kiranya menjadi ajang masing-masing saling intropeksi diri dari perbuatan yang tidak baik.
“Sejalan dengan itu pula mari kita rayakan Natal dengan pola hidup yang kudus dan sederhana dengan memperhatikan sesama kita manusia yang berkekurangan. Sekaligus mari kita menghindari hedonisme dan konsumerisme yang berlebihan agar supaya ibadah kita semua boleh mendapat tempat di mata dan hati Allah sebagai suatu ibadah yang berkualitas secara iman,” ujarnya.
Akhir ibadah, anak-anak Autis mendapatkan diakonia dari pimpinan DPRD Kota Manado.
(Anes Tumengkol)
Komentar