Wah… E2L Tampil Blunder di Debat Pilgub Terakhir, Sebut Pilih Nomor Tiga di Pilkada 2024

HEADLINE1861 Dilihat

MANADO – Calon Gubernur Nomor urut Dua, Elly Engelbert Lasut (E2L) membuat ruangan debat ketiga bergemah. Pasalnya, disaat penyampaian visi misi, E2L sempat blunder. Dia mengajak Masyarakat untuk memilih nomor urut tiga.

Padahal nomor 3 adalah milik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Letjen (Purn) TNI Denny Tuejeh (SK-DT). Sontak ajakannya itu membuat riuh ruangan tempat dilaksanakan debat ketiga yang di gelar di Ballroom Grand Kawanua International City (GKIC) Manado, Selasa (12/11/2024).

‘Saudara-saudara sekalian pada tanggal 27 pilih nomor tiga (3) untuk gubernur dan wakil gubernur yang berkualitas.’ demikian ucapan yang diucapkan E2L dalam debat yang disaksikan jutaan mata di seluruh dunia, karena debat itu disiarkan langsung oleh salah satu TV Nasional yakni Kompas TV dan di kanal YouTube KPU Sulut.

Ucapan ajakan itu, sontak membuat riuh termasuk para simpatisan Paslon yang turut menyaksikan apa yang di sampaikan E2L. Tak lama setelah E2L blunder, terdengarlah iringan lirik lagu yang tak henti-hentinya dinyanyikan para pendukung Paslon nomor urut tiga SK-ADT.

“Elly bilang pilih nomor tiga (3),” demikian yel-yel serentak dari pendukung SK-DT.

Tak hanya sampai di arena debat, namun pernyataan konyol E2L ini pun menjadi tranding topik dan viral di berbagai platform media sosial sejak Selasa malam hingga sepanjang hari Rabu (13/11/2024) hari ini.

Blunder konyol E2L ini pun menimbulkan banyak spekulasi apa yang menjadi penyebabnya.

Sebab E2L dikenal adalah politisi yang terbilang seorang orator mumpuni yang jarang bikin blunder di momen-momen krusial apalagi di depan publik.

Apakah E2L mulai tertekan dengan dinamika politik yang kian ketat, atau karena kabar yang berhembus bahwa elektabilitasnya yang terus melorot?

Menanggapi itu, pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut Taufik Tumbelaka yang dimintai tanggapan menilai bisa saja ini terjadi karena berbagai sebab.

“Bisa saja ini human error atau juga karena faktor tekanan yang terjadi, mengingat mendekati hari H pelaksanaan pencoblosan pada 27 November 2024 nanti,” kata jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta ini.(*)

Komentar