Wabup Minahasa Vanda Sarundajang Kukuhkan Relawan Penanganan Banjir dan Tutup Pelatihan Mitigasi Bencana

Pemerintah Kabupaten Minahasa

MINAHASA RAYA, NEWS93 Dilihat

Minahasa, Jumat (26/9/2025) – Wakil Bupati Minahasa, Ibu Vanda Sarundajang, S.S, yang juga menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sulawesi Utara, secara resmi mengukuhkan Relawan Penanganan Banjir Kabupaten Minahasa sekaligus menyerahkan sertifikat kepada peserta pelatihan.

Kegiatan yang dipusatkan di Taman Pustaka SHS Kawangkoan ini juga dirangkaikan dengan penutupan resmi Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana serta Sosialisasi Penyusunan Dokumen Rencana Kontinjensi (Renkon) Banjir Tahun 2025.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam rangkaian kegiatan tersebut. Menurutnya, keberadaan relawan yang tangguh, terlatih, dan terorganisir merupakan kunci utama dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana, khususnya banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Minahasa.

Relawan adalah ujung tombak dalam memberikan pertolongan pertama ketika bencana terjadi. Dengan adanya pelatihan ini, kita berharap mereka akan lebih siap, sigap, dan profesional dalam melaksanakan tugas kemanusiaan,” ujar Vanda Sarundajang.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, lembaga terkait, serta organisasi masyarakat seperti Gerakan Pramuka untuk bersama-sama menciptakan sistem penanganan bencana yang cepat dan terkoordinasi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala BPBD Minahasa Lonna O. Wattie, S.STP, MAP, Camat Tompaso Barat Stefri Pandey, ST, MAP, jajaran BPBD Minahasa, serta Relawan Satgas Pramuka Peduli Bencana. Kegiatan ini juga menghadirkan Kepala Pos Basarnas Minsel-Mitra, Steven Lumowa, S.IP, sebagai narasumber yang memberikan materi terkait teknik penyelamatan, evakuasi, hingga strategi mitigasi bencana banjir.

Sementara itu, Kepala BPBD Minahasa dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa penyusunan Dokumen Renkon Banjir 2025 menjadi langkah penting untuk memetakan potensi risiko, sumber daya, serta mekanisme koordinasi lintas sektor. Dokumen ini akan menjadi pedoman resmi dalam upaya penanggulangan banjir secara lebih terencana dan sistematis.

Pelatihan yang berlangsung beberapa hari ini tidak hanya membekali peserta dengan teori, tetapi juga praktik lapangan seperti simulasi penyelamatan korban banjir, penggunaan peralatan evakuasi, serta koordinasi lapangan dengan aparat terkait.

Dengan dikukuhkannya Relawan Penanganan Banjir, pemerintah berharap keberadaan tim relawan ini dapat menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat Minahasa menghadapi ancaman bencana, sekaligus memperkuat budaya gotong royong dan kepedulian sosial.(Andreano)

Komentar