manadosiana.net, MANADO – Kursi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Manado periode 2025-2029 sedang menghadapi momen climax administratif. Salah satu kandidat terkuat, dr. Richard Sualang, kini berdiri di ambang diskualifikasi setelah dihadapkan pada kewajiban mendesak untuk melengkapi berkas kunci yaitu Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK.
Hari ini, Sabtu (6/12/2025), merupakan batas waktu terakhir (atau deadline) bagi para bakal calon untuk menyelesaikan semua persyaratan administrasi. Jika Wakil Wali Kota Manado itu gagal menyerahkan SKCK dan surat keterangan sehat, ambisinya memimpin induk organisasi olahraga Manado dipastikan kandas.
Meskipun Richard Sualang berhasil mengamankan dukungan dari 9 Cabang Olahraga (Cabor), aspek administratif menjadi titik lemahnya. Hendra Massie, Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon, mengonfirmasi kekurangan tersebut.
“Saat penutupan pengembalian formulir kemarin, Richard Sualang masih memiliki dokumen penting yang belum dipenuhi, yaitu SKCK dan surat kesehatan,” ungkap Massie.
Dalam proses pemilihan Ketua KONI, SKCK bukan hanya formalitas biasa, melainkan persyaratan fundamental yang menjamin integritas dan rekam jejak bebas kriminal. Konsekuensi dari kegagalan melengkapi SKCK adalah gugur secara otomatis dari pencalonan.
Bayang-bayang Proses Hukum PD Pasar Memicu Spekulasi
Keterbatasan waktu untuk mendapatkan SKCK semakin diperkeruh oleh isu yang beredar luas di publik, menyebutkan bahwa dr. Richard Sualang masih memiliki keterkaitan dengan proses hukum di Polda Sulawesi Utara terkait dugaan kasus di Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado.
Jika benar ada proses hukum yang masih berjalan, hal ini secara signifikan dapat menghambat bahkan menyebabkan penolakan penerbitan SKCK. Pihak kepolisian memiliki regulasi ketat mengenai pemberian SKCK kepada individu yang sedang berstatus pihak yang terkait kasus pidana.
“Ini adalah tantangan ganda. Isu proses hukum yang melingkupinya pasti sangat mempengaruhi kemampuannya mendapatkan SKCK tepat waktu. Jika dokumen itu tidak ada hari ini, maka jagoan ini harus mundur,” tutur seorang pengamat olahraga di Manado.
Di sisi lain arena, Calvin Castro—pesaing tunggal Richard Sualang—hampir dipastikan lolos verifikasi. Calvin, yang telah mengumpulkan dukungan mayoritas dari 19 Cabor (dari total 37 voter), hanya perlu melengkapi satu berkas ringan, yakni surat keterangan berbadan sehat.
Dengan ancaman gugurnya Richard Sualang, Calvin Castro berpeluang besar untuk menjadi calon tunggal dan memimpin KONI Manado secara aklamasi, tanpa perlu melalui proses pemilihan yang dijadwalkan pada 10 Desember 2025.
Hasil verifikasi final yang akan diumumkan oleh Tim Penjaringan pada Minggu (7/12/2025) akan menjawab nasib kepemimpinan KONI Manado ke depan: apakah akan terjadi pertarungan sengit antara dua kandidat atau hanya penyerahan tongkat estafet kepada satu nama.
