manadosiana.net, MANADO – Sejarah baru tercatat di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado. Dua instansi besar, yakni Kanwil Ditjen Pemasyarakatan dan Kanwil Ditjen Imigrasi Sulawesi Utara (Sulut), bersatu padu merayakan momen istimewa: Hari Bakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) yang pertama.
Mengusung tema “Satu Langkah, Satu Semangat, Satu Pengabdian Untuk Bangsa”, perayaan ini menjadi simbol kuatnya sinergi di bawah payung kementerian baru.
Dalam suasana khidmat, Kakanwil Ditjen Imigrasi Sulut, Ramdhani, membacakan amanat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimpas), Agus Andrianto. Didampingi Kakanwil Ditjenpas Sulut, Tonny Nainggolan, Ramdhani menekankan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial belaka.

”Setahun perjalanan merupakan langkah awal dari misi besar menuju Indonesia Emas 2045. Kita akan terus bergerak lebih cepat, bekerja lebih cermat, dan berdampak lebih luas,” ujar Ramdhani mengutip pesan Menteri.
Poin utama yang ditekankan adalah semangat pelayanan PRIMA (Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel). Menteri Agus mengajak seluruh jajaran menjadikan momen ini sebagai titik tolak reformasi birokrasi dan transformasi digital yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Mudah-mudahan kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa, dan negara dengan melalui semboyan kita, PRIMA (Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel),” ujar Agus.
Diketahui, perayaan di TKB Manado tidak eksklusif hanya untuk pegawai, namun membaur dengan pesta rakyat. Selama tiga hari, warga Manado dimanjakan dengan berbagai fasilitas publik langsung di lokasi.
Layanan keimigrasian Eazy Passport hadir mempermudah warga yang ingin mengurus paspor.
Tak ketinggalan, pameran karya kreatif Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari berbagai Lapas dan Rutan di Sulut turut digelar, membuktikan produktivitas positif dari balik jeruji besi.
Selain itu, acara juga diisi dengan deklarasi Narapidana Mandiri (Napiri) Indonesia sebagai wujud komitmen pembinaan, penandatanganan kerja sama mitra, hingga pemberian penghargaan.
Simbol Regenerasi Lewat Tumpeng
Sebagai wujud syukur, prosesi pemotongan tumpeng dilakukan dengan filosofi unik. Kakanwil Ditjen Imigrasi memberikan potongan tumpeng kepada ASN tertua sebagai penghormatan. Sebaliknya, Kakanwil Ditjenpas menyerahkan tumpeng kepada pegawai termuda.
Hal ini menyiratkan pesan kuat tentang estafet pengabdian dari para senior kepada generasi penerus bangsa. Rangkaian kegiatan ditutup dengan foto bersama pasukan Laskar Napiri, menandai langkah awal yang solid bagi Kemenimpas di Bumi Nyiur Melambai.(**)







Komentar