Meski Diguyur Hujan Lebat, Ribuan Mahasiswa Tetap Berorasi Tolak Omnibus Law di Depan Gedung DPRD Sulut

HEADLINE96 Dilihat

Manadosiana.net, MANADO – Meski diguyur hujan lebat, tak menyurutkan semangat ribuan orang pendemo yang tergabung dari bermacam organisasi mahasiswa dan kepemudaan di Sulawesi Utara, untuk berorasi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja yang dilakukan di depan Gedung DPRD Provinsi, Kamis (8/10/2020).

Mereka terus menyampaikan beberapa tuntutan penolakan terhadap Undang-Undang yang telah disetujui oleh DPR-RI awal pekan ini.

Aksi yang dilaksanakan mulai pukul 11:45 WITA ini diterima dua Anggota DPRD Sulut yakni, Berty Kapojos dan Melky Pangemanan.

Tak berselang lama, usai diterima oleh dua Anggota DPRD tersebut, suasana sempat memanas, dimana ada beberapa orang yang berbaur dengan para demonstran melemparkan botol air meneral kedalam kantor DPRD. Polisi pun berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga meleparkan benda tersebut.

Melihat hal tersebut, massa memaksa Polisi untuk melepaskan rekan-rekan mereka yang ditangkap tersebut, polisi akhirnya membebaskan kembali para mahasiswa yang ditahan tersebut, dengan kesepakatan agar massa aksi mundur 20 meter dari lokasi sebelumnya mereka melakukan aksi.

Setelah itu, para demonstran diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sulut, Billy Lombok. Dalam kesempatan itu, Anggota DPRD Sulut dari Partai Demokrat itu mengatakan, apa yang menjadi aspirasi dari para demonstran akan dibawa dan disampaikan kepada Pemerintah Pusat untuk ditindaklanjuti.

Usai penyampaian tersebut, sekitar pukul 14:15 WITA, demonstran terlihat langsung membubarkan diri dari lokasi tersebut.

Akibat adanya demo ini, Polisi terpaksa harus menutup akses jalan dari Kairagi yang melewati kantor DPRD menuju ke Interchange Ring Road, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada pengguna jalan.

Terpantau, dalam aksi ini dijaga ketat oleh ratusan Polisi dibantu TNI. Selain itu, water canon dan mobil pemadam kebakaran terlihat juga berada di lokasi aksi.