KPU Bolmong Gelar Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih di Wilayah Rawan Konflik, Ini Tujuannya

HEADLINE192 Dilihat

 

BOLMONG – KPU Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolong) melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih, dalam rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bolong Tahun 2024 Berbasis Segmentasi Daerah Rawan Konflik, Kamis (8/8/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pusian, Kecamatan Dumoga dihadiri Tokoh Masyarakat, dan menghadirkan Narasumber yakni Anggota Kelompok Kepakaran Layanan Profesional (KKLP)Balai Bahasa Sulut, dipandu moderator Fajrisyamsudin.

Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan mengatakan, Yohanes Tumengkol menyampaikan terkait dipilihnya Desa Pusian sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi tersebut karena kata dia untuk menuntun masyarakat menjadi pemilih yang sukarela, mandiri, rasional dan cerdas maka mereka perlu diberi pengetahuan dan ditumbuhkan kesadaran politiknya. Di sinilah pentingnya penyelenggaraan pendidikan pemilih.

Selain itu, dikatakannya juga Menyelenggarakan pendidikan pemilih adalah tanggung jawab semua elemen bangsa; penyelenggara pemilu, partai politik, pemerintah, perguruan tinggi dan organisasi masyarakat sipil.

Agar lanjut Anes sapaan akrab Yohanes Tumengkol menjelaskan agar penyelenggaraan pendidikan pemilih terkelola dengan baik dan berjalan secara sistematis maka diperlukan suatu pedoman sebagai pijakan bagi siapapun yang berkomitmen menyelengarakan pendidikan pemilih.

“Untuk itulah KPU sebagai lembaga Negara yang mendapat mandat dari Undang Undang Dasar 1945 untuk menyelenggarakan pemilu menyusun buku Pedoman Pendidikan Pemilih, katanya.

Sementara, Anas Yuliadi Nurdin. Dalam pemaparannya menjelaskan, tujuan, prinsip, kelompok sasaran, materi, dan strategi pendidikan pemilih. Masyarakat dapat mengembangkan materi dan strategi yang dibutuhkan dalam melakukan pendidikan pemilih sesuai dengan kondisi sosial dan kultural di Kabupaten Bolmong.

“Namun, hal-hal yang bersifat prinsip dalam konteks pendidikan pemilih seperti segmentasi dan orientasi kepada pemilih, kontekstual, partisipatif dan berkesinambungan harus tetap dijalankan. Sebab pemilih adalah subjek demokrasi, bukan objek,” katanya.

Mantan sekretaris Tim Seleksi (Timsel) KPU ini  berharap kegiatan, seluruh Masyarakat khususnya peserta dapat berkontribusi melakukan pendidikan pemilih demi terwujudnya demokrasi yang substansial di Bolmong.

“Semoga ini bermanfaat bagi segenap elemen bangsa yang ingin berkontribusi dalam melakukan pendidikan pemilih demi terwujudnya demokrasi substansial di Kabupaten Bolmong,” pungkasnya.

Adapun yang disampaikan Koordinator Divisi Teknis, Alfian Pobela berharap, ke depan tidak ada lagi daerah rawan konflik. Menurutnya, pilkada berbeda dengan pemilihan calon legislatif. Dalam pemilihan legislatif banyak yang terpilih sehingga gesekan tidak terlalu tinggi, sementara dalam pilkada hanya satu yang terpilih yang membuat gesekan sangat tinggi. “Maka kami berharap pada pilkada kali ini bisa terlaksana dengan aman,” kata Pobela.

Dirinya pula turut memberikan materi terkait dengan tahapan pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bolmong. Ia menerangkan mengenai partai yang bisa mengusung dalam Pilkada bupati dan wakil bupati nanti, sesuai dengan kursi yang dimiliki.