Manadosiana.net, Manado – Ketua Panitia Musda X Partai Golkar Manado, Meikel Stif Maringka angkat suara terkait Video Musda yang beredar di media sosial.
Selaku ketua panita, dirinya mengaku wajib menjelaskan kronologi yang terjadi sebenarnya dalam Musda agar supaya jelas dan lurus.
Menurutnya, selesai pembukaan Musda, seluruh orang yang berada dalam ruangan diminta-minta dengan hormat untuk meninggalkan ruangan. Karena akan dilakukan clear area.
Mengingat untuk memasuki ruang Musda akan dilakukan registrasi terlebih dahulu.
Setelah itu terbuka untuk umum.
“Yang dikeluarkan semua orang, termasuk ketua harian DPD I dan PLT ketua DPD II juga diminta keluar. Jadi tidak benar hanya Lily Binti dan kawan-kawan lainnya yang disuruh meninggalkan ruangan,” kata Maringka, Sabtu (29/8/2020).
Lanjutnya, mengenai intrupsi yang kemudian menjadi debat pendapat sehingga menyebabkan salah satu kader Golkar terpaksa diangkat keluar ruangan karena merupakan salah satu kader yang tidak bersedia meninggalkan ruangan Musda.
“Selain clear area untuk dilakukan registrasi peserta Musda, tim Satgas Covid saat itu datang ke lokasi Musda untuk melakukan penyemprotan desinfektan,”
“Tapi, beberapa kader Golkar yang mengikuti pembukaan Musda, tidak mau keluar. Bahkan berteriak-teriak. Padahal ketua harian Golkar Sulut, bung James Arthur Kojongian sudah mencoba menenangkan dan meminta agar menyampaikan pendapat secara santun. Kan ada videonya juga. Jadi bisa dilihat siapa yang pertama teriak-teriak,” ujarnya.
Maringka yang juga Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Manado itu mengajak seluruh kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin untuk tetap solid dan mempererat persaudaraan.
“Apa yang terjadi saat Musda merupakan dinamika dalam ber Musda. Sudahi yang sudah lewat, mari kita bergandengan tangan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Manado. Mari Torang menangkan CEP for Sulut,” ajak Maringka.
(***/Anes Tumengkol)