Kesehatan dan Hukum Saat Debat Kedua, Sumber Masalah E2L Selama Pimpin Talaud

MANADO291 Dilihat

Manado-KPU Sulut akan menggelar debat kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Pilkada 2024 di Wale Ne Tou Tondano, Minahasa, Rabu (23/10/2024)

Dalam persiapan, perhatian masyarakat tertuju pada isu ‘Kesehatan dan Hukum’ yang jadi salah satu tema debat.

Tema tersebut merupakan momentum penting bagi para pasangan calon (Paslon) untuk memperlihatkan program dan komitmen mereka terhadap dua sektor yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan rakyat Sulut.

Elly Engelbert Lasut (E2L), calon gubernur nomor urut 2, akan jadi perhatian mengacu pada kepemimpinannya di Kabupaten Kepulauan Talaud yang dianggap gagal membangun di bidang kesehatan selama hampir 15 tahun.

Isu paling mencolok terjadi saat para tenaga kesehatan (Nakes) yang bekerja di bawah naungan Pemkab Talaud menggelar aksi demonstrasi. Aksi ini dipicu oleh mutasi jabatan yang dinilai sarat kepentingan pribadi, tanpa mempertimbangkan meritokrasi atau kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat.

Sebagai contoh, dalam sebuah kasus yang sangat disayangkan, E2L memutasi empat tenaga kesehatan ke Puskesmas Miangas, di mana salah satunya adalah seorang anestesi yang seharusnya bekerja di ruang operasi.

Selain masalah penempatan tenaga medis, kegagalan E2L dalam manajemen kesehatan semakin terlihat jelas dengan buruknya fasilitas dan stok obat-obatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talaud.

Keluhan ini semakin diperparah dengan pernyataan dr. Yonathan Lukas, seorang dokter bedah yang bekerja di RSUD Talaud, yang menyebutkan bahwa rumah sakit tersebut sangat kekurangan stok obat-obatan esensial seperti obat bius dan antibiotik, serta peralatan medis seperti foto USG dan stok darah.

Hal ini menyebabkan banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan optimal, terutama mereka yang menderita penyakit serius.

Ketersediaan obat dan peralatan medis adalah kewajiban yang harus dipenuhi rumah sakit, apalagi untuk operasi. Tanpa persiapan obat bius, antibiotik, dan alat penunjang lainnya, ini sangat tidak aman bagi pasien,” kata dokter Yonathan.

Debat publik kedua ini diharapkan akan menjadi ajang bagi masyarakat untuk menilai secara kritis rekam jejak para calon, terutama dalam menangani isu-isu mendasar seperti kesehatan.

Paslon nomor urut 2, Elly Engelbert Lasut, perlu menghadapi kritik tajam terkait kegagalannya di Talaud, terutama karena masyarakat Sulut membutuhkan pemimpin yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,

Tantangan kesehatan, ditambah isu hukum yang juga akan dibahas dalam debat ini, menjadikan panggung debat publik sebagai medan penting untuk menunjukkan siapa yang benar-benar memiliki solusi dan kepemimpinan yang kuat.

Rekam jejak E2L yang disorot karena kegagalannya saat masih mengurus skop kecil masih berbentuk kabupaten, masyarakat Sulut diharapkan bijak dalam menentukan pilihan mereka, memastikan bahwa Gubernur yang akan terpilih adalah sosok yang tidak hanya berjanji, tetapi juga mampu mewujudkan perbaikan yang nyata bagi masyarakat.(*/Lidia)

Komentar