Keren! Ardiles Mewoh ‘Pukau’ Peserta Workshop Bela Negara FPDR

manadosiana.net, MANADO – Isu Bela Negara kembali menghangat di Sulawesi Utara (Sulut). Namun, kali ini penekanannya soal kesiapan fisik angkat senjata, melainkan soal menjaga fondasi bangsa Demokrasi.

​Hal ini terungkap dalam workshop Bela Negara tingkat nasional yang digelar oleh Forum Penyelamat Demokrasi dan Reformasi (FPDR) Sulut, Sabtu (1/11/2025) di aula Mapalus kantor Gubernur Sulut.

​Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting, salah satunya Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulut, Dr. Ardiles Mario Revino Mewoh.

Dr. Ardiles Mewoh tampil memukau, memberikan sudut pandang unik terkait implementasi Bela Negara di tengah tahun politik.

​Sebagai garda terdepan pengawasan pemilu, dirinya menekankan bahwa menjaga integritas dan kejujuran proses demokrasi adalah bentuk Bela Negara yang paling fundamental.

​”Ancaman terhadap negara saat ini tidak hanya datang dari invasi militer, tapi juga dari rongrongan terhadap sistem demokrasi kita. Hoaks, black campaign, dan politik uang adalah musuh nyata yang merusak kedaulatan rakyat,” tegas Ardiles.

​Menurutnya, setiap warga negara, khususnya generasi muda, punya peran krusial. Bukan hanya sekadar mencoblos, tapi ikut mengawasi dan melaporkan setiap potensi pelanggaran pemilu.

​”Kesadaran untuk memastikan Pemilu berjalan jujur dan adil itu adalah wujud kesetiaan pada Pancasila dan UUD 1945. Itu yang kita sebut kemampuan awal Bela Negara di era modern,” katanya.

​Sebelumnya, di sesi pertama, Pengacara cantik yang juga praktisi hukum, Elizabeth Runtu SH, yang akrab disapa Elsa, membuka pembahasan dengan materi Generasi Emas 2045.

​Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan pentingnya memperkuat Bela Negara mengingat spektrum ancaman kini bersifat multidimensi dan saling terkait.

​“Generasi emas 2045 adalah generasi yang cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, menjaga persatuan dalam keberagaman, produktif, inovatif, dan berakhlak,” katanya.

​Dia juga mengingatkan bahwa Bela Negara didasarkan pada kesadaran warga negara dan keyakinan pada kekuatan diri sendiri. Hal ini sejalan dengan pesan Ardiles Mewoh, yang mendorong kesadaran masyarakat untuk berdaya dalam mengawasi proses politik.

​Workshop yang juga menghadirkan Kapolresta Manado sebagai narasumber ini dipandu oleh Evan Runtukahu sebagai moderator, sukses memantik diskusi hangat tentang bagaimana masyarakat Sulut bisa menjadi pahlawan bagi bangsa, baik di medan perang maupun di bilik suara.

Komentar