Manadosiana.net, MANADO – Ketua Fraksi Nasdem Manado, Frederik Tangkau menjelaskan terkait insiden saat dirinya membanting meja usai rapat paripurna penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Manado, Selasa (9/10/2019) kemarin malam di ruang paripurna DPRD Manado.
Dalam konferensi pers, Selasa (9/10/2019) kemarin malam di salah satu cafe di Tikala, Frederik Tangkau didampingi, Adrey Laikun, Yanti Kumendong, Franko Wangko, Revani Parasan, dan Robert Tambuwun mengatakan, tindakan tersebut merupakan bentuk kekecewaan dalam rapat paripurna ketika dirinya tidak berikan kesempatan untuk berbicara.
“Sebagai anggota dewan saya punya hak bicara. Saya sebagai ketua fraksi Nasdem sangat tidak setuju kalau kami dibatasi bicara. Kami Anggota DPRD dibayar untuk bicara. Tentunya kami sangat kecewa karena tidak dihargai untuk bicara. Padahal ini baru pembentukan AKD, bagaimana untuk kedepannya nanti,” tegas Frederik Tangkau.
Walau Fraksi Nasdem tidak mendapatkan jabatan pimpinan di AKD DPRD Manado, Frederik Tangkau menyatakan sikap, mereka telah berbesar hati menerima hasil keputusan yang ada.
“Kami sepakat menerima sepenuh hati dan lapang dada apa yang sudah menjadi keputusan rapat paripurna. Meski kami tidak mendapatkan satu pun posisi pimpinan di AKD. Karena kami tetap mengutamakan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, awalnya semua berjalan baik. Apalagi fraksi Nasdem selalu mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, komitmen dalam lobi-lobi. Namun, menjadi buyar dikarenakan
Peraturan Walikota (Perwal) mengenai gaji anggota dewan yang dikabarkan turun.
Hal itulah yang membuat semua kesepakatan yang telah dibangun sekitar satu bulan berubah dalam waktu tidak lama ketika mendengar kabar tersebut.
“Padahal pak Walikota Manado sudah mengatakan, perwal ini sudah dikonsultasikan dengan BPK karena melihat kejadian kesalahan administrasi pada periode kemarin. Karena itu pak wali tidak ingin sampai pada periode kedepan terjadi lagi. Dan supaya apa yang dipersoalkan teman-teman selama ini tidaklah benar,” ujarnya.
Sementara, Yanti Kumendong pun mengaku kecewa karena baru awal saja sudah kelihatan ketidakbersamaan para wakil rakyat. Padahal disisi lain selalu mengumandangkan kebersamaan.
“Tapi ternyata itu hanya lewat ucapan dan kata-kata. Boleh saya sampaikan saat ini sebagai anggota dewan kota manado. Ini merupakan suatu pengalaman yang buruk di awal perjalanan kami selaku anggota dewan dalam membawa aspirasi masyarakat kota manado,” ujarnya.
(Anes Tumengkol)