MANADO – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK 2025, menimbulkan pro dan kontra ditengah masyarakat, terlebih pasca pengumuman hasil seleksi banyak yang tidak masuk dalam sekolah sekolah unggulan. Sejumlah pihak menilai jika pemberlakulan Sistem Penerimaan Murid Baru, (SPMB ) dengan 4 kategori masih terlalu prematur diterapkan
Terkait hal ini, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sulut Louis Carl Schramm, SH.MH yang dimintai tanggapan menyatakan, jika Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK 2025 yang diberlakukan saat ini sudah tepat, namun masih minim sosialisasi kepada masyarakat luas.
” Sebagaimana penjelasan Ibu Kadis Dikda Sulut, kemarin ada 4 jalur yang diterapkan yakni domisili, tempat tinggal dengan ketentuam jarak rumah maksimal 7 Kilo, jalur prestasi baik akademik dan non akademik, afirmasi bagi penerima bantuan, siswa tidak mampu , dan jalur pindah atau mutasi orang tua karena kerja,” ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sulut, Rabu, (25/5/2025).
Menurut Schramm, akibat minimnya sosialisasi maka ada yang keliru mendaftarkan anak atau siswa pada pilihan jalur yang tepat, dan pada akhirnya tidak diterima disekolah tersebut.
” Ada siswa mendaftar lewat jalur prestasi karena menjadi juara 5 dikelasnya, meski rumah mereka dekat dengan sekolah tersebut. Mereka lupa ada banyak siswa yang meraih juara 1 ,2 atau 3 yang mendaftar dijalur yang sama, yang pada akhirnya tidak diterima, harusnya jika mereka paham betul, maka.bisa menggunakan jalur domisili karena jarak tempat tinggal dan sekolah dekat dan peluang lebih besar” jelas Louis yang juga ketua Gerindra Kota Manado ini.
Komentar