Curhat Mun Potale, Pedagang Pakaian Bekas di Manado

MANADO79 Dilihat

Manadosiana.net, MANADO – Bulan Ramadhan adalah berkah bagi semua Umat Muslim. Salah satu yang dirasakan Mun Potale, salah satu pedgaang pakaian bekas di Manado, Sulawesi Utara.

Paling murah adalah baju anak Rp 25ribu, dan paling mahal yakni baju jenis Dress sifon Rp 75 ribu hingga Rp 100ribu. Sedangkan untuk celana jeans, hoddie dijual Rp 50 hingga Rp 75ribu.

“Pakaian bekas yang paling mahal adalah jenis dress, harga awalnya saya buka Rp 75 ribu hingga Rp 100ribu,” katanya.

Dia bilang, waktu adanya pandemi COVID-19 sangat berpengaruh pada omsetnya. Menurutnya, waktu awal pandemi omsetnya menurun drastis.

Pedagang pakaian bekas di Manado.(Foto: Febry Kodongan).

“Waduh, lalu waktu awal pandemi, sama sekali tidak ada pemasukan apa-apa. Warga sudah takut beli pakaian bekas waktu itu. Alhamdulilah setelah berjalannya waktu, sudah kembali membaik,”

Dikatakan Mun, masa kejayaan jual pakaian bekas itu sat awal-awal dirinya membangun usaha ini pada Tahun 1998 hingga 2020. Omsetnya bisa mencapai ratusan juta per bulannya.

“Tapi beberapa tahun belakangan ini sudah banyak yang buka usaha seperti ini, otomatis omset berbeda, agak turun. Beda saat saya pertama buka usaha hingga tahun 2019, omset bisa sampai ratusan juta,” ujarnya.

 

Pemilik Toko Pakaian Bekas Ibmun, yang beralamatkan di Jalan DI Panjaitan, Kota Mando ini, bilang, di bulan Ramadhan omsetnya kembali mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan minat pembeli pakaian bekas meningkat jelang Lebaran.

“Alhamdulilah, di bulan Ramadhan kembali ada peningkatan omset. Itu juga tergantung Ball baru. Dan, isi di ball tersebut kebanyakan pakaian bermerek,” ujar Mun kembali.