manadosiana.net, MANADO – Kepulauan Talaud, yang selama berpuluh tahun mendambakan penerangan penuh, akhirnya menikmati akses listrik 24 jam. Wujud pemenuhan janji ini disambut haru dan apresiasi tinggi oleh Sinode Gereja Masehi Injili di Talaud (Germita).
Ketua Sinode Germita, Pdt Dr Arnold Apolos Abbas, secara langsung menyampaikan ucapan terima kasih tersebut saat berkunjung di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado. Ia menyebut realisasi listrik penuh di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) ini sebagai hadiah luar biasa dari komitmen Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn.) Yulius Selvanus. Pdt Abbas menegaskan, program ini mewujudkan visi “Indonesia merdeka dari kegelapan.”
Pdt Abbas menegaskan bahwa listrik 24 jam di Talaud adalah kerinduan yang telah dinantikan masyarakat selama berpuluh-puluh tahun.
”Itu menjadi kerinduan, harapan masyarakat berpuluh tahun, itu juga masuk dalam visi misi Presiden Prabowo bahwa Indonesia merdeka dari kegelapan,” kata Pdt Abbas.
Pdt Abbas meyakini, hadirnya listrik penuh selama sehari penuh akan menjadi pemicu penting yang membangkitkan gairah pembangunan di Talaud. Wilayah ini sangat strategis karena berfungsi sebagai pintu terdepan di bagian utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjadi cerminan wajah bangsa di perbatasan.
”Karena ini (Talaud) menjadi beranda kita. Di mana, luar negeri melihat Indonesia melalui daerah perbatasan,” ujarnya.
“Oleh karena itu kami memberikan apresiasi yang luar biasa yang punya komitmen untuk memerhatikan kesejahteraan masyarakat Talaud di bidang kelistrikan.” tambahnya.
Meskipun kabar gembira kelistrikan disambut baik, Pdt Abbas juga menyuarakan tiga permintaan yang dianggap krusial untuk segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Pusat, mengingat posisi Talaud yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Pertama terkait, Infrastruktur Transportasi. Hal ini masyarakat minta pemerintah beri perhatian khusus untuk perbaikan dan pembangunan akses jalan penghubung yang banyak membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Kemudian terkait dunia Pendidikan, Peningkatan fasilitas gedung sekolah (sarana prasarana) serta perhatian terhadap kesejahteraan tenaga pengajar di Talaud, serta permintaan agar pemerintah membuka akses bagi lulusan dari Talaud untuk diberi kepercayaan bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
”Hal ini juga kiranya bisa menjadi prioritas. Apalagi masyarakat yang tinggal di Miangas dan pulau terluar yang ada di Talaud. Itu harapan dan kerinduan untuk bisa di beri kesempatan bergabung di dunia militer dan kepolisian,” tutup Pdt Abbas.







Komentar