Manadosiana.net, Minut – Tahapan Pilkada serentak tahun 2020 telah dimulai. Untuk itu, Bawaslu Kabupaten Minahasa Utara (Minut) saat ini melalui jajaran panwaslu kecamatan dan desa sedang melakukan pengawasan terhadap pelaksaanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data Pilkada 2020 yang dilakukan KPU Minut lewat Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP).
Komisioner Bawaslu Minut Divisi Penegakan Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Rocky Ambar SH mengatakan, saat ini PPDP sementara melakukan proses penelitian dan pertemuan langsung dengan masyarakat yang sudah terdaftar di daftar pemilih sementara.
“Daftar pemilih sekarang adalah gabungan daftar penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) yang diberikan pemerintah dan daftar pemilih tetap yang sudah mengikuti partisipasi pemilu tahun 2019 lalu. Gabungan tersebut yang akan dicocokan oleh petugas pemutahiran data nanti,” kata Ambar, Senin (20/7/2020).
“Karena itu bawaslu melalui jajaran panwas kecamatan melakukan pengawasan melekat. Tentunya kami berharap partisipasi dari seluruh masyarakat. Partisipasi yang utama bagaimana kita ikut melakukan pengawasan dalam coklik ini,”ujarnya.
Menurutnya, dalam proses Coklit, ada 4 hal yang harus diperhatikan. Pertama, akurasi data yang diharapkan tidak ada lagi kesalahan informasi dan penulisan. Kedua, pemutahiran data disusun berdasarkan informasi data terbaru.
Tentunya, orang yang sudah meninggal harus di TMS (Tidak Memenuhi Syarat) kan. Terus orang yang sudah pindah tempat harus dievaluasi kembali. Kemudian status orang pendatang baru (pemilih pemula) yang harus dijadikan data mutahir.
Ketiga, petugas PPDP mesti mengetahui dalam proses pemutahiran harus konperhensif, karena mesti memuat yang memenuhi syarat. Selanjutnya mencoret yang tidak lagi memenui syarat. Sedangkan terakhir, soal transparansi informasi harus menerima dan diberikan kepada masyarakat.
“4 hal inilah yang menjadi dasar pelaksanaan pencocokan dan penelitian data pemilih pada pilkada 2020 ini. Pastikan kita ikut mengawasi dan pastikan kita ikut berpartisipasi,” terangnya.
(Anes Tumengkol)
Komentar