Kabupaten Minahasa Memperkuat Benteng Inflasi dengan berkolaborasi Lintas Sektor & B2B Antar Daerah

Pemerintah Kabupaten Minahasa

MINAHASA RAYA159 Dilihat

Pemerintah Kabupaten Minahasa menegaskan komitmennya dalam pengendalian inflasi melalui pendekatan multidimensional dan kolaborasi lintas sektor.

Minahasa,Manadosiana-Hal ini mengemuka dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Minahasa yang dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama Business to Business (B2B) antara pelaku usaha Minahasa dan Bolaang Mongondow, Rabu (16/7/2025).

Bupati Minahasa Robby Dondokambey SSi MAP.(Foto: istimewa Nes)

Bupati Minahasa, Robby Dondokambey, menekankan bahwa isu inflasi bukan lagi persoalan sektoral semata, melainkan masalah multidimensional yang berkaitan erat dengan daya beli masyarakat, kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi.

“Oleh karena itu, TPID menjadi wadah penting koordinasi lintas sektor dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan pengendalian inflasi di daerah,” ujarnya di Ruang Sidang Kantor Bupati Minahasa.

Bupati Dondokambey menyoroti capaian inflasi nasional yang cukup impresif. Per Juni 2025, tingkat inflasi Indonesia tercatat sebesar 1,87% (yoy), lebih rendah dibandingkan sejumlah negara G20 dan ASEAN.

Indonesia bahkan menempati peringkat ke-7 inflasi terendah di kedua kelompok negara tersebut. Menurut Bupati, capaian ini membuktikan efektivitas strategi nasional yang harus terus diperkuat di tingkat daerah.

(Foto:Dok/istimewa Nes)

TPID Kabupaten Minahasa, lanjut Bupati, telah mengimplementasikan empat dari enam arahan konkret Kementerian Dalam Negeri dalam pengendalian inflasi. Langkah-langkah yang sudah berjalan meliputi operasi pasar, sidak pasar, kerja sama antar daerah, serta gerakan menanam yang melibatkan partisipasi masyarakat.

“Dua langkah lainnya, yaitu pemberian subsidi transportasi dari APBD dan penggunaan belanja tidak terduga, masih menjadi target untuk segera direalisasikan,” tambahnya.

Adapun Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Minahasa pada minggu kedua Juli 2025 tercatat sebesar 0,58%. Komoditas yang menjadi penyumbang utama kenaikan harga adalah cabai rawit, beras, dan bawang merah.

(Foto:Dok/istimewa Nes)

Bupati juga meminta TPID Kabupaten Minahasa untuk memberikan perhatian penuh dan mengambil langkah strategis dalam mengendalikan harga pangan, khususnya pada komoditas-komoditas tersebut.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan penandatanganan kerja sama B2B antara pelaku usaha dari Kabupaten Minahasa dan Bolaang Mongondow.

Bupati Robby Dondokambey menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan simbol kolaborasi antar daerah yang membawa semangat pertumbuhan ekonomi inklusif.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok antar wilayah, mendorong pertumbuhan sektor riil yang inklusif, membuka akses pasar yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kontribusi sektor perdagangan dan industri pengolahan dalam struktur Produk Domestik Regional (PDR) Minahasa,” papar Bupati.

Acara penting ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Joko Supratikto, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Ronald Asri, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Drs. Robby Longkutoy, MM, Kajari Minahasa B. Hermanto, SH, MH, Kasdim 1302 Mayor Inf. Daeng Pasaka, Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP. Edi Susanto, S.Sos, Pimpinan Wilayah Sulutgo Bulog Erwin Torah, SGM Sulutgo II Fuel PT. Pertamina Patraniaga Yahya F. Dwiyanto, General Manager PT. PPI Distributor Pupuk Facri M., Kepala Kantor Bank SulutGo Cabang Tondano Diana Sumeisey, Kadis Pangan Bolmong I Wayan Mudiyasa, Kadis Perdagangan Bolmong Suriyanto, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa.(*andreano)

Komentar