MANADO, Manadosiana.net – Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia (DKPP RI) bersama Universitas Negeri Manado (Unima), menggelar seminar nasional jilid II yang dilangsungkan di Hotel Peninsula, Sabtu (5/12/2020).
Dengan tema ‘Penguatan Demokrasi dan Integritas Pemilu di Indonesia’, Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd dalam sambutannya mengatakan, tema yang diangkat sangat relevan dengan pelaksanaan Pilkada serentak.
“Pemilu dan Pilkada menjadi amanat konstitusional sebagai perwujudan kedaulatan rakyat. Pesta demokrasi seperti ini sesungguhnya sudah mempunyai akar kebudayaan yang panjang. Seiring dengan sejarah perjalanan bangsa di negara kita yang sudah dikenal oleh masyarakat sejak dulu,” bebernya.
Lanjutnya, dengan perkembagan kehidupan politik kenegaraan, pertukaran jabatan, perkembangan perkenomian, bahkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan pemikiran yang berbeda dan sangat mendasar pada pemilu dan pilkada
“Pemilu dan pilkada yang harusnya menjadi arena pesta rakyat dan pesta demokrasi, tergeser dengan segala akses yang ada, kompetsisi bukan hanya terjadi untuk merebutkan kemenangan, tetapi dalam proses itu telah terjadi kompetisi-kompetisi yang tidak sehat,” jelas Rektor Katuuk.
Melalui kegiatan seminar ini, Rektor Katuuk menyampaikan ini merupakan tanggungjawab bersama untuk mencerdaskan rakyat, mencerdaskan bangsa dalam membangun demokrasi dan pemilu yang berintegritas.
“Saya menyambut kegiatan ini, sebagai tanggung jawab konstitusional Unima sebagai lembaga pendidikan untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga praktek demokrasi dan menegakkan etika berdemokrasi, serta mengupayakan pemilu dan pilkada yang berintegritas,” tutur Rektor Katuuk.
Sementara itu, Dr. Mayske Rini Liando, S.Pd., M.d selaku Ketua Panitia penyelenggara dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan seminar nasioanal ini merupakan lanjutan dari kerjasama Unima bersama DKPP RI seri II.
Dr. Mayske Liando mengatakan, bahwa kalangan akademisi tidak menutup mata untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pesta demokrasi. Ini menunjukan Tri Dharma Perguruan Tinggi mengamanatkan peran akademisi dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Artinya, mahasiswa dan dosen juga memiliki tanggung jawab dalam berkontribusi positif membangun bangsa dan mengawal dinamika sosial yang terjadi di Indonesia. Perguruan tinggi adalah Center of Excellence untuk membentuk masa depan demokrasi yang bermartabat,” terangnya.
Menurutnya, ini menunjukan bahwa kita memiliki peranan penting sebagai salah satu garda terdepan penjaga akuntabilitas pelaksanaan Pemilu.
“Jadi, pelaksanaan seminar ini bertujuan untuk agar mahasiswa atau dosen lebih memperhatikan kepentingan pemilihan umum terhadap pentingnya isu etika penyelenggara pemilu dan penegakannya,” ujar Dr. Mayske Liando, yang juga merupakan TPD DKPP Sulut.
Dirinya menekankan, bahwa dalam pelaksanaan Pemilu atau Pilkada, integritas adalah hal utama. Baik integritas penyelenggaranya, integritas pesertanya maupun integritas pemilihnya.
“Maka kita perlu mengawalnya agar bisa terlaksana dengan baik,” tegasnya.
Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini antara lain Ketua DKPP-RI, Prof. Dr. Muhammad, SIP MSi, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, MPd, Akademisi Kepemiluan Unsrat Dr Ferry Daud Liando, SIP, MSi, Guru Besar FIS Unima Prof. Dr. Sjamsi Pasandaran, MPd, Anggota KPU Sulut Meidy Y. Tinangon SSi, MSi dan dosen kebijakan publik Unima Dr. Goingpeace Tumbel., MSi. (Mineshia)