Manadosiana.com, MANADO – Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (9/11/2019) meresmikan gedung Bridge Center pertama di Indonesia,.
Gedung Bridge Center yang berlokasi di Stadion Klabat, Kota Manado akan segerea direnovasi.
Ketua Pengprov Gabsi Sulut, Joune Ganda mengatakan syukuran atas penggunaan kembali Gedung Bridge Center Henky Eddy dirangkaikan dengan pembukaan Selekprov dalam rangka pembentukan tim Pra PON 2019.
“Renovasi gedung ini merupakan salah satu agenda yang kami bicarakan dalam rapat pasca pelantikan saya sebagai Ketua Pengprov Gabsi Sulut,” ujar Joune Ganda kepada wartawan usai persemian.
Untuk itu dirinya berharap, aktifnya kembali Bridge Center bisa menciptakan atlet-atlet muda berbakat.
“Ini adalah bridge center pertama di Indonesia. Diharapkan, Bridge Center Henky Eddy sebagai wadah atau rumah bagi atlet Gabsi di Sulut. Setelah renovasi ini, itu akan menjadi dasar kita untuk atlet yang akan kita bina, kita seleksi ataupun kita kembangkan dari tempat ini untuk mengikuti event nasional maupun internasional,” lanjut Joune Ganda.
Keseriusan Pengprov Gabsi Sulut dalam menghadirkan Bridge Center, tambah Joune Ganda karena harus kita ingat, Sulut memiliki atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia di Internasional.
“Sehingga sejarah itu akan menjadi penyemangat bagi anak-anak muda ataupun atlet muda untuk menjadi penerus. Ini adalah Bridge Center pertama di Indonesia,” tukasnya
Sementara, Henky Lasut mengapresiasi inovasi-inovasi yang dilakukan oleh joune Ganda. Dengan hadirnya gedung bridge center di Sulut, lanjut Henky berharap olahraga Bridge sulut semakin terangkat.
“Menjadi harapan kita semua ada wadah khusus bagi atlet bridge Sulut dalam mengembangkan potensi dalam olahraga ini,” ujar peraih medali emas dalam Asian Games 2018 lalu ini.
Dikatakan juga bahwa, Joune Ganda merupakan salah satu putra daerah yang memberikan perhatian khusus terhadap cabor bridge.
“Salah satunya dengan didirikannya gedung bridge center Henky Eddy ini. Memang apalah arti sebuah nama, tapi setidaknya itu adalah sebuah penghargaan bagi kami yang sudah setengah abad bergelut dalam cabor ini. Terima kasih pak Joune Ganda semoga di tangan anda, bridge Sulut akan kembali mendunia,” pungkasnya.