PSI Manado Pertanyakan Soal BPJS bagi Masyarakat kepada Prabowo, Ini Jawaban Hashim Djojohadikusumo

NEWS166 Dilihat

MANADO – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pertanyakan soal program BPJS terhadap Masyarakat. Karena soal BPJS ini masuk dalam program unggulan yang terus diperjuangkan unggulan PSI.

Salah satu partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini mempertanyakan hal itu saat terundang dalam dialog kebangsaan bertajuk “Dari Sulawesi Utara Menuju Indonesia Maju” yang digelar di Hotel Peninsula, Manado, Sabtu (4/11) tadi malam.

“Saya ingin mempertanyakan adalah masalah (Masyarakat) untuk berobat. PSI dengan Ketum kami (Kaesang), saat ini terus memperjuangkan BPJS gratis . Saya ingin bertanya. Ketika kami masuk dalam KIM, apakah Presiden Prabowo akan memperjuangkan BPJS gratis untuk masyarakat seluruh Indonesia,” tanya kader PSI, Juraini Rurubua kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo.

Menjawab itu, Hashim menjelaskan bahwa program BPJS itu harus benar-benar tepat sasaran bagi yang berhak mendapatkan yakni mereka yang dikategorikan kurang mampu atau miskin.

Saya akan jawab sebagai berikut. Kalau orang seperti saya (Hashim) bisa dpat BPJS gratis. Itu konyol. Yang harus di bebaskan (gratis) adalah orang miskin. Semua orang dapat BPJS gratis, saya nggak setuju itu.

Karena menurut dia, berdasarkan data, Masyarakat Indonesia banyak yang sejahtera dan mampu. Dia pun memaparkan agar Masyarakat yang mampu agar tetap berkontribusi membayar iuran BPJS untuk membantu Negara.

“Bagi yang mampu, ya ikut kontribusi dong (bayar BPJS). Yang miskin, itu yang bebas bayar BPJS. So, saya tidak setuju . Saya berani katakan saya tidak setuju kalau BPJS gratis. Itu tidak bisa,” kata Hashim.

“Saya yakin, hampir semua yang hadir malam ini, mampu. Saya lihat muka-muka kalian itu, semuanya muka-muka sejahtera kok. Saya tidak ada stunting disini,” katanya.

“BPJS setiap bulan berapa sih,” lanjut Hashim kepada salah satu peserta dialog.
“Rp38 ribu,” jawab salah satu peserta dialog

“Rp 38ribu. Itu tidak nggak sampai beli tiga bungkus rokok. Bagi orang yang merokok, itu hanya beli 3 bungkus rokok untuk bayar BPJS setap bulan,” canda Hashim saat itu.

“Orang yang melarat dan miskin . dan itu banyak di Indonesia . itu bebas (Iuran BPJS). Yang sejahtera. Yang mampu. Mereka harus bayar. Kalau yang tidak mampu, itu yang akan diperjuangkan,” kata Hashim kembali.