Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Suhardi Memimpin Sertijab 3 Komandan di satuan Kodam.

Sulawesi Utara

MINAHASA RAYA27 Dilihat

Pangdam XIII Merdeka, Mayjen TNI Suhardi Memimpin Sertijab 3 Komandan di satuan Kodam.

Manado, ManadoSiana-Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) tiga Komandan Satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka sekaligus, Kamis (10/4/2025) bertempat di Markas Yonif 712/Wiratama, Kota Manado, Sulawesi Utara.

‎Tiga Komandan satuan Kodam XIII/Merdeka yang mendapatkan mutasi jabatan adalah Danyonif 712/Wiratama dari Letkol Inf Mukhammad Yusron kepada Letkol Inf Bruri Gumono Suyeto dikarenakan akan bertugas di Jawa Barat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0620/Kabupaten Cirebon.

‎Selanjutnya, posisi Dandeninteldam XIII/Merdeka kini diemban Letkol

‎Inf Hendra Syahputra menggantikan Letkol Inf Jenris Yulmas Vinas yang selanjutnya bertugas sebagai Dansecata Rindam XIII/Merdeka.

‎Untuk jabatan Dankikav 10/MSC yang sebelumnya diduduki oleh Kapten Kav Eka Syarif Hidayat Sunarto kini digantikan oleh Kapten Kav Frans Tamba Raja, karena akan berpindah tugas ke Pussenkav.

‎Sertijab Komandan Satuan Kodam XIII/Merdeka berlangsung dengan tertib dan khidmat, yang ditandai dengan penanggalan dan penyematan tanda jabatan dan penyerahan lambang satuan serta penandatanganan berita acara serah terima jabatan.

Selain itu, dalam acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan berita acara serah terima jabatan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang jajaran PD XIII/Merdeka yang dipimpin oleh Ketua Persit KCK Daerah XIII/Merdeka Ny Evi Suhardi.

‎Dalam suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan tersebut, Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya.

‎“Secara umum saya bangga dengan kalian. Karena filosofi tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah pemimpinnya. Pemimpinnya adalah saya jadi saya harus menutup jika ada kekurangan,” kata Pangdam.

‎Mantan Dankoopssus TNI ini menjelaskan bahwa kepemimpinan seorang komandan adalah Face to Face Leadership, dimana pada saat kritis seorang Komandan harus selalu berada di tengah-tengah anak buahnya. Hal tersebut dilakukan guna menumbuhkan kepedulian,

Interaksi dan komunikasi antara pemimpin dengan yang dipimpin, sehingga setiap saat dapat melihat permasalahan yang ada untuk cepat diambil keputusan dan tindakan sesuai dengan kapasitasnya.

‎“Jadi, filosofi yang ingin saya ajak kepada kalian mari kita sama-sama bersatu, sama-sama menguatkan dan sama-sama ikut berempati kalau ada rekan kita yang kurang dalam keadaan yang kurang baik. Selain itu, jangan menjadi penghianat bagi satuan, jangan menjadi penghianat bagi rakyat dan Bangsa dan tentunya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai dan kita banggakan. Termasuk juga jangan berkhianat kepada Tentara Nasional Indonesia yang sudah memberikan kita kehormatan sampai detik ini,” katanya.

‎Pangdam juga menyampaikan pesan moral Jenderal Soedirman yakni

‎“Janganlah kamu berbuat seperti sapu yang meninggalkan ikatannya, sebatang lidi tidak akan berarti apa-apa, tetapi dalam ikatan sapu akan dapat menyapu segala-galanya”.

‎“Memang satu lidi tidak akan berarti apa-apa tetapi dalam ikatan satu kita akan dapat menyapu segala-galanya, inilah maknanya kita bersatu menyambungkan lidi-lidi yang ada di satuan baik itu di Batalyon 712/Wiratama, Deninteldam XIII/Merdeka, Kikav 10/Manguni Setia Cakti, kemudian satu keluarga besar Kodam XIII/Merdeka, TNI Angkatan Darat,

Tentara Nasional Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi satu lidi-lidi bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga dalam satu ikatan Negara Indonesia ini kita akan mampu menghadapi setiap tantangan, hambatan dan ancaman yang sekarang nyata ada di depan kita,” tandas Pangdam.

‎Dia juga mengatakan bahwa serah terima jabatan itu adalah sebuah hal yang pasti dihadapi oleh semua prajurit TNI dan ini untuk kepentingan organisasi dalam rangka selalu menjaga efektivitas dinamisnya perkembangan pertumbuhan organisasi kita untuk bisa lebih baik dalam pengabdian kepada bangsa dan negara Pungkasnya.*(Andreano)