Kementerian KP2MI Gelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Pekerja Migran Indonesia Purna dan Keluarganya di Kota Tomohon

Pemerintah Kota Tomohon

MINAHASA RAYA125 Dilihat

Tomohon, ManadoSiana – Jumat, 1 Agustus 2025 Sebagai bagian dari upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melalui Kantor Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara menyelenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan berbasis potensi lokal. Kegiatan ini berlangsung di Jhoanie Hotel, Kota Tomohon, mulai 1 hingga 4 Agustus 2025.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari Prioritas Nasional KP2MI dalam memberikan perlindungan berkelanjutan bagi PMI setelah kembali ke tanah air. Selain untuk mengurangi ketergantungan pada migrasi kerja ke luar negeri, pelatihan ini juga bertujuan memberdayakan para mantan PMI agar mampu memulai dan mengelola usaha mandiri yang berkelanjutan di daerah asal masing-masing.

Kepala BP3MI Sulawesi Utara, M. Syachrul Afriyadi, S.Kom., MAP., bersama Penanggung Jawab Kegiatan Novseli, S.STP., memimpin langsung jalannya kegiatan. Dalam sambutannya, Syachrul menegaskan bahwa pemberdayaan PMI tidak hanya berhenti pada saat pemulangan ke Indonesia, melainkan juga harus diperkuat dengan bekal keterampilan dan akses usaha agar para mantan PMI dapat hidup mandiri dan produktif secara ekonomi.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari kalangan pelaku usaha nasional, salah satunya adalah Dewi Sundari, Owner De Harvest, yang telah berpengalaman dalam pengembangan produk pangan lokal. Dalam sesi pelatihan, Dewi membimbing para peserta secara langsung dalam mengolah bahan lokal singkong — atau ubi, sebutan khas Minahasa — menjadi aneka makanan bernilai ekonomis tinggi seperti keripik, kue kering, serta makanan ringan kekinian yang kini tengah populer di pasaran.

Antusiasme Tinggi dan Dukungan Pemerintah Daerah

Pelatihan ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tomohon, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif KP2MI dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM, Diana, serta Kepala Dinas Kesehatan, Jonny Lumopa. Ketiganya menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dalam mendukung mantan PMI membangun kehidupan yang lebih baik di daerah asalnya.

Tak hanya pelatihan teknis, kegiatan ini juga menyertakan sesi motivasi dan penguatan mental kewirausahaan yang difasilitasi oleh tim dari Tim Pelindungan dan Pemberdayaan BP3MI Sulut di bawah koordinasi Lussy Lucia Lumi. Para peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya membangun pola pikir wirausaha, manajemen usaha kecil, serta strategi pemasaran produk lokal.

Pembelajaran Berbasis Praktik Lapangan

Memasuki hari kedua, pelatihan masih difokuskan pada praktik pengolahan singkong menjadi produk makanan ringan. Peserta terlihat aktif mengikuti instruksi langsung dari narasumber, mulai dari proses pemilihan bahan baku, teknik pengolahan, hingga pengemasan produk. Pendekatan pembelajaran berbasis praktik ini terbukti efektif membangun kepercayaan diri para peserta untuk memulai usaha serupa di rumah.

Program ini menunjukkan bahwa penguatan kapasitas PMI purna bukan sekadar tanggung jawab lembaga pelindungan, tetapi merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi daerah. Pemerintah berharap melalui pelatihan seperti ini, para mantan PMI dan keluarganya dapat menjadi motor penggerak usaha mikro dan pelaku ekonomi produktif yang berkontribusi bagi kemajuan wilayah masing-masing.

Langkah Strategis Nasional, Kepala BP3MI dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan komprehensif yang akan terus digalakkan di berbagai provinsi, terutama daerah-daerah yang menjadi kantong PMI. “Pemberdayaan PMI purna adalah tanggung jawab bersama dan salah satu kunci mengakhiri siklus migrasi kerja yang berisiko. Mereka harus kembali dengan harapan baru, bukan hanya kenangan,” ungkapnya.

Pelatihan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Minggu, 4 Agustus 2025, dengan berbagai materi tambahan termasuk pengelolaan keuangan usaha mikro, strategi pemasaran digital, dan pembentukan jejaring usaha. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model nasional dalam penguatan kapasitas PMI purna secara berkelanjutan.

Juga para peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan mengucapkan banyak terima kasih,

Kepada pihak panitia yang sudah bole mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi kami dan memberikan pengalaman yang berbeda dalam memasak berbagai hidangan melalui masakan singkong ini pungkas parah peserta.(Andreano | ManadoSiana)