TALAUD – Warga kabupaten Kepulauan talaud di hebokan dengan penemuan mayat. Sosok pria asal Desa Kiama Maredaren, Mecamatan Melonguane, Sulawesi Utara (Sulut) berinisial EMB alias EDI(58). Di temukan tak bernyawa di atas tempat tidur
Selasa(17/9/2024).
Pria parubaya belakangan di ketahui bekerja sebagai seorang petani, tersebut awalnya di temukan oleh saks-isaksi Juleksi Parapaga (57), saat dirinya pergi kerumah korban sekitar pukul 18:30 wita. Dengan maksud untuk mengajak korban bekerja.
Namun pada saat tiba di rumah korban .
Saksi kemudian mencium bau busuk yang sangat menyengat. dia pun langsung bergegas masuk kedalam rumah, sambil memeriksa. Dia beranggapan mungkin bau busuk tersebiut adalah sisa makanan korban. Setela saksi beberapa saat memeriksa, dan menemukan bahwa tidak ada bau busuk yang bersumber dari sisa makanan atau barang lainya saksi mulai curiga.
Karena saksi merasa curiga bahwa bau busuk tersebut tidak bersumber dari bahan makanan. Saksi pun langsung menuju ke kamar korban yang posisinya hanya ditutupi kain tampa pintu.
Saat memasuki kamar korban. Disaat itu pun saksi melihat tubuh korban beradah di atas tempat tidur, dan sudah dalam keadaan membusuk. Melihat hal tersebut saksi langsung bergegas keluar dari rumah korban sambil berteriak memanggil warga di sekitar.
Kaget dengan teriakan saksi, warga pun berbondong -bondong mendatangi lokasi kejadiankejadian.an langsung menghubungi aparat kepolisian setempat.
Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun Aparat kepolisian, Sabtu(14) 9/2024), sekitar pukul 20:00 wita, korban sempat kerumah saksi juleksi parapaga dan meminta uang menurut. Korban uang tersebut akan di pakai untuk membeli minuman beralkohol.
Dan merasa korban adalah teman baiknya. Maka saksi pun langsung memberikan uang sebesar Rp. 50.000 kepada korban. Pada besok harinya yakni minggu(15/9/2024)
Sekitar pukul 16:00 wita, saksi dan sejumbla warga sekitar setempat melihat korban berada di rumah korban.
Menurut keterangan kakak korban SB alias since(61) , korban masi terlihat beraktivitas pada minggu(15/9/2024) malam.
Atas peristiwa tersebut pihak keluarga korban Keluarga korban tidak mengajukan keberetan serta upaya lain.
Dari hasil penyelidikan bahwa korban di ketahui meninggal dunia diduga akibat sakit yang di deritanya yakni hipertensi.
Mendapat laporan warga atas kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung mendatangi tempat ke jadian perkara di desa kiama maredaren.
“Anggota langsung diperintakan untuk mengamankan dan melakukan olah TKP, melakukan VER terhadap Jenazah korban, mengumpulkan keterangan saksi serta membuat surat pernyataan dan acara penolakan otopsi dari keluarga korban,” katanya. (lidia)