manadosiana.net, Anggota DPRD Sulut Ferry Liwe mendorong pemerintah untuk membuat tim terpadu agar mengantisipasi virus African Swine fever (ASF) tidak masuk di Sulawesi Utara (Sulut)
Hal ini dikatakannya dalam rapat dengar pendapat Komisi II DPRD Sulut bersama sejumlah stakeholder seperti Dinas Peternakan, Kepolisian, Balai Karantina, hingga bupati Bolmut dan wakil bupati Bolsel, Senin (05/06/23).
“Bukan sebatas surat edaran, tapi sudah saatnya bentuk tim terpadu. Memang laporan kadis pertanian dan peternakan, virus ASF masih nol. Tapi perlu antisipasi jangan sampai masuk di Sulut. Ini penting sekali agar tidak meresahkan masyarakat,”ujar legislator dapil Minsel-Mitra itu.
Lanjut Farry yang juga mantan Sekdakab Minsel dan Mitra, soal lahan pemusnahan dan pendanaan.
“Misalnya dana dari forst mayor, masalah pendanaan bisa bersumber dari biaya tak terduga. Jadi hal-hal itu yang harus diperhatikan, yakni bentu Tim terpadu, lahan pemusnahan dan tentu saja masalah pendanaan,”jelas Farry.
Ikut hadir dalam RDP antara lain, personel Komisi II seperti Wakil ketua DPRD yang juga koordinator Komisi II, Victor Mailangkay, Ketua Komisi II, Sandra Rondonuwu, Wakil ketua Komisi II, Inggried Sondakh, Anggota Jems Tuuk, Herry Rotinsulu, Kristo Lumentut, Farry Liwe. Kemudian, Sekprov Sulut, Steve Keppel, Kadis Pertanian dan peternakan, Kasat Pol-PP Sulut, Bupati Bolmut, Wakil Bupati Bolsel, Balai Karantina, Direskrimsus Polda Sulut, Kapolres Bolsel, Kapolres Bolmut, dan perwakilan asosiasi peternak babi.